Hormati yang Sepuh Meski Beda Agama

Hormati yang Sepuh Meski Beda Agama
Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University) Islam mewajibkan umatnya menghormati orang lain terutama orang-orang yang sudah usia lanjut, tanpa melihat agamanya. TRUE STORY: Sebuah kisah nyata yang terjadi pada Ali Bin Abi Thalib RA dengan Rasuulullaah ﷺ. Suatu pagi ketika Sayyidina Ali Bin Abi Thalib RA berjalan menuju masjid untuk mengejar Shalat Subuh berjamaah. Ia berjalan agak cepat karena waktu sudah agak mepet. Di perjalanan, ia terhambat oleh seorang lansia yang berjalan lambat. BACA JUGA: Lebih Baik Doakan Agar Mendapat Hidayah Sayyidina Ali RA tidak mendahuluinya, Ia terbiasa menjaga tata kramanya terhadap orang lansia. Sayyidina Ali RA berjalan perlahan di belakang lansia tersebut. Waktu terus berjalan. Sementara matahari sudah hampir akan terbit yang menandai waktu Subuh tinggal sedikit lagi. Saat mendekati masjid di mana Rasuululah ﷺ memimpin Shalat Subuh berjamaah, Sayyidina Ali RA heran dan terkejut, orang lansia itu tidak berbelok ke masjid, Ia terus saja melewati pintu masjid. Di situlah, Sayyidina Ali RA tahu bahwa lansia itu non muslim. Setelah masuk Masjid, Sayyidina Ali RA mendapati Rasuulullaah ﷺ berada dalam posisi rukuk, sehingga ia dapat mengejar rakaat Subuh. Rasuulullaah ﷺ melakukan rukuk agak lama berdurasi dua kali rukuk biasanya. BACA JUGA: Agar Sakit Cepat Sembuh, Lakukan Amalan Rasulullah Ini “Yaa Rasuulallaah, Engkau rukuk lama sekali, menambah durasi rukuk yang belum pernah Engkau lakukan sebelumnya?” tanya Sahabat setelah shalat berjamaah selesai. “Ketika rukuk dan selesai membaca bacaan sebagaimana biasanya "subhaana rabbiyal 'azhiimi wa bihamdih", aku ingin bangun dari rukuk, Jibril datang dan meletakkan sayapnya di atas punggungku. Ketika Malaikat mengangkat sayapnya dari punggungku, barulah aku bisa bangun dari sujud,” kata Rasuulullaah ﷺ. “Kenapa begitu yaa Rasuulullaah?” tanya Sahabat. “Aku tidak tahu. Dan akupun tidak bertanya kepada Jibril,” kata Rasuulullaah ﷺ. BACA JUGA: Negeri yang Makmur Lalu Hancur Lebur Malaikat Jibril AS datang dan menceritakan kepada Rasuulullaah ﷺ bahwa Sayyidina Ali RA setengah berlari mengejar Shalat berjamaah. Di tengah jalan ia terhambat oleh seorang lansia yang juga sedang berjalan searah. Sayyidina Ali sendiri tidak mengetahui bahwa lansia tersebut adalah non muslim. Sayyidina Ali RA menghormatinya karena ketuaannya. Ia tidak mendahului orang tersebut. Ia memenuhi hak orang tua yang sudah lanjut usia itu. “Allaah mengutusku untuk menahan rukukmu agar Ali dapat mengikuti Shalat Subuh berjamaah. Ini tidak aneh. Yang paling aneh adalah Allaah memerintahkan Mikail untuk menahan sejenak matahari dengan sayapnya demi Ali,” kata Jibril kepada Rasuulullaah Muhammad ﷺ. “Ini merupakan derajat atas penghormatan kepada lansia meski ia beragama Nasrani,” kata Rasuululaah ﷺ kepada para sahabat. BACA JUGA: Saat Melecehkan Seseorang, Saat Itulah Dia Sedang Menantang TuhanPOINTERS: 1- Hormati yang tua, sayangi yang muda. Jangan pernah meremehkan orang. Semua adalah Hamba Allaah SWT. 2- Akhlak, etika mulia adalah segalanya. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الأَخْلاقِ. (رواه البيهقى)

“Sungguh, aku diutus Allaah untuk menyempurnakan Akhlak menjadi mulia,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Baihaqi dari Abu Hurairah). 3- Kebaikan yang telah dibuat adalah penolong di saat sulit:

رصيدُك من الحسنات في السراء يدفع عنك البلاء وينفعك في الضراء وقت ضعفك وفقرك  و إبتلاءك

"Kebaikan yang telah dilakukan selama ini dalam keadaan senang, merupakan penolak bala dan penolongmu saat engkau menghadapi kesulitan, waktu lemah tak berdaya, tak punya apa apa dan saat ditimpa cobaan". BACA JUGA: Jadilah Orang yang Ta’affuf Maka, perbanyaklah ibadah amal shalih di saat senang, jangan ingat Allaah hanya di saat sulit. 4- Hafal dan perbanyak membaca doa ini: a- Doa memohon dibukakan pintu pintu kebaikan dan pintu pintu rezeki:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Allahummaftah lanaa abwaabal khair, wa abwaabal barakah, wa abwaaban ni'mah, wa abwaabar rizqi, wa abwaabal quwwah, wa abwaabas shihhah, wa abwaabas salaamah, wa abwaabal 'aafiyah, wa abwaabal Jannah. Allaahumma 'aafinaa min kulli balaa'id dunyaa wa 'adzaabil aakhirah, washrif 'annaa bi haqqil qur'anil 'azhiim wa nabiyyikal kariim syarrad dunyaa wa 'adzaabal aakhirah. Ghafarallaahu lanaa wa lahum bi rahmatika yaa arhamar raahimin. Subhana Rabbika rabbil ;izzati 'an maa yashifuun, wa salaamun a'alal mursaliin, walhamdu lillaahi rabbil 'aalamin. “Yaa Allaah, bukakanlah untuk kami pintu pintu kebaikan, pintu pintu keberkahan, pintu pintu keni'matan, pintu pintu rezeki, pintu pintu kekuatan, pintu pintu kesehatan, pintu pintu keselamatan, pintu pintu afiyah dan pintu pintu Surga. Yaa Allaah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa  akhirat. Palingkan dari kami semua keburukan Dunia dan siksa Akhirat dengan Al-Quran yang Agung dan derajat Nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allaah mengampuni kami dan mereka yaa Allaah, Tuhan yang Maha Pengasih Lagi Maha suci, Tuhan keagungan dari segala yang mereka sifatkan.  Semoga salam tercurah kepada Rasuulullaah. Segala puji bagi Allaah, Tuhan semesta Alam.” BACA JUGA: Rutin Perbaharui Iman Agar Tidak Berpihak pada yang Tidak Benar b- Doa Mohon kesabaran dan dijauhkan dari orang-orang yang kufur:

رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَا فِرِينَ

Rabbanaa afrigh 'alainaa shabran wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa 'ala-qaumil-kaafirin. “Yaa Allaah,Tuhan kami, curahkanlah kesabaran dan ketabahan kepada kami, tetapkanlah sekiranya kesabaran kami dan menangkanlah kami atas orang-orang yang kufur.” c- Doa dijauhkan dari bencana, musibah, dan memohon pertolongan Allaah agar terhindar dari bencana:

اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوْءِ الْقَضَاءِ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ

Allaahumma innii a-'uudzu bika min jahdil balaa-i, wa darkisy syaqaa-i, wa suu-il qadhaa-i, wa syamaatatil a'daa-i. “Yaa Allaah, sungguh, aku berlindung kepada-Mu dari susahnya bala, bencana, hinanya kesengsaraan, keburukan qadha' takdir, dan kegembiraan para musuh,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Bukhari no. 6347, 6616 dan Muslim no. 2707). Mari kita berdoa, agar Allaah SWT menganugerahkan kita kemudahan dan kemampuan untuk selalu menghormati orang lain terutama yang lebih tua dari kita. Dan Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group