Senakal Apapun, Jangan Tinggalkan Shalat

Senakal Apapun, Jangan Tinggalkan Shalat
Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University) Allaah SWT menegaskan bahwa ada Neraka SAQAR untuk orang-orang yang tidak shalat. Dan beruntunglah mereka yang rajin shalat, apalagi suka di awal waktu. Semua ditinggalkan jika sdzan berkumandang. TRUE STORY: 1- Allaah SWT berfirman:

 مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ. قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ. وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ. وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ. وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ

"Apa yang memasukkan kalian ke dalam Neraka Saqar? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan Shalat, dan kami tidak pula memberi makan orang miskin, dan kami suka menggunjingkan orang dan membicarakan hal-hal buruk dan kemungkaran bersama dengan orang-orang yang suka menggunjing dan membicarakan kemungkaran itu. Dan adalah kami orang-orang yang tidak percaya bahkan mendustakan adanya hari pembalasan,” (QS. Al-Muddatssir, surah ke-74, ayat 42-45, halaman 576). BACA JUGA: Bersalam-salaman dan Tradisi di Zaman Rasulullah 2- Dan Rasuulullaah ﷺ berulang-ulang mengingatkan bahwa yang membedakan muslim dengan non-muslim, adalah shalat: Hadits ke-1:

وَعَنْ جَابِرٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، يَقُولُ :إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ، تَرْكَ الصَّلاَةِ. (رَوَاهُ مُسْلِمٌ)

“Sungguh, batas antara seseorang dengan kemusyrikan dan kekafiran, adalah meninggalkan shalat,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Muslim no. 82). Hadits ke-2:

وَعَنْ بُرَيْدَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: العَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ الصَّلاَةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ. (رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ، وَقَالَ: حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ)

“Perjanjian yang mengikat antara kita dan mereka adalah shalat, maka siapa saja yang meninggalkan shalat, sungguh ia nyata telah kafir,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Tirmidzi dan An-Nasaai). BACA JUGA: Pilih Pemimpin yang Layak, Bukan yang Aneh Hadits ke-3:

وَعَنْ شَقِيقٍ بْنِ عَبْدِ اللهِ التَّابِعيِّ المتَّفَقِ عَلَى جَلاَلَتِهِ رَحِمهُ اللهُ، قَالَ: كَانَ أصْحَابُ محَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَرَوْنَ شَيْئاً مِنَ الأعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلاَةِ . (رَوَاهُ التِّرمِذِيُّ في كِتَابِ الإِيْمَانِ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ)

Syaqiq Bin ‘Abdullah seorang Taabi’in menuturkan, bahwa: “Para Sahabat Rasuulullaah Muhammad ﷺ tidak memandang kufur karena meninggalkan amal-amal ibadah, kecuali shalat,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Tirmidzi dalam kitab Al-Iimaan). 3- Sahabat Amr Bin Ar Rabii’ menuturkan, bahwa sesaat setelah Khaliifah Umar Bin Al Khattaab ditikam oleh orang Kafir Quraisy yang ingin membunuhnya di saat sedang shalat di Masjid, beberapa orang yang ada di Masjid membawa Umar Al-Khattaab ke rumahnya. Kemudian Sahabat Ibnu Abbas RA berkata: ”Abdur Rahman Bin ‘Auf diperintahkan untuk mengimami para jama’ah yang masih ada di masjid”. BACA JUGA: Waktu Kita Sangat Singkat Lalu beliau berkata lagi: ”Tatkala kami menemui Umar Al-Khattaab RA di rumahnya, sakarat maut menghampirinya, dalam keadaan tidak sadar. Tiba-tiba ia sadar dan mengatakan: ”Apakah orang-orang yang masih ada di masjid sudah melaksanakan shalat berjamaah ?” Kami menjawab: "Iya sudah, yaa Amiiral Mukminiin" ujar Ibnu Abbaas RA. Khalifah Umar Al-Khattaab RA pun mengatakan:

لاَ إِسْلاَمَ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ

“Tidak ada Islamnya orang yang meninggalkan shalat". 4- Pada kesempatan lain, Amiirul Mukminiin Khalifah Umar Al-Khattaab berkata:

ولاَحَظَّ فِي الاِسْلاَمِ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ

“Tidak ada Islamnya orang yang meninggalkan shalat.” Lalu Umar RA meminta air untuk berwudhu, kemudian beliau berwudhu dan Shalat. (Ref: oleh Ibnul Qayyim dalam kitab Ash-Sholaah, hlm. 41-42). BACA JUGA: Kepala Negara pun MenangisPOINTERS: 1- Senakal apapun, jangan pernah tinggalkan shalat wajib, termasuk shalat sunnahnya.  Karena shalat sunnah akan menutupi kekurang sempurnaan shalat wajib. 2- Tidak shalat berarti tidak butuh Tuhan, mengabaikan pertolongan dan kebaikan dari Allah SWT. 3- Untuk menghindari masuk Neraka, minimal rutin mengamalkan 4 hal ini: shalat, suka bersedekah, tidak suka ghiibah, namiimah, hasad;gossip, adu domba, hasud, iri dan fitnah, meyakini adanya Akhirat (Hari Perhitungan dan Pembalasan). 4- Tanda orang Islam yang ingin disayangi, dilindungi dan doa nya diijabah Allaah, adalah senang jika datang waktu shalat dan berusaha shalat di awal waktu. 5- Tanda orang yang masih munafik, imannya tanggung hanya ikut-ikutan, bukan keyakinan atas dasar penghayatan, adalah malas dan BERAT melaksanakan shalat. Padahal shalat itu sendiri adalah DOA. BACA JUGA: Dulu Gagah, Sekarang Sakit-Sakitan Allaah SWT berfirman:

فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَۙ وَيَمْنَعُوْنَ الْمَاعُوْنَ. (الماعون ٤-٨)

"Sungguh celaka orang-orang yang melaksanakan shalat namun lalai dalam shalatnya, tidak menghargai serta melalaikan pelaksanaan dan waktu-waktu shalat, dan yang berbuat riya, serta enggan memberikan bantuan pertolongan,” (QS. Al-Maa'uun, surah ke-107, ayat 4-7, halaman 602). Mari berdoa, agar Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allaah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group