27 Santri PTQ Pondok Bambu Ikuti Wisuda Tahfizh Al-Quran

Bogor, Muslim Obsession - Pagi tampak sendu di langit Parung, Bogor. Rintik hujan turun dan bergoyang pelan, tertiup angin yang terbang sempoyongan. Namun semburat bahagia justru terpancar di wajah para santri Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu. Pesantren yang pagi ini riuh dengan kegembiraan.
Sabtu, 20 Desember 2025. Sebanyak 27 santri menjalani prosesi Wisuda Tahfizh Al-Quran (Wistaq) dari beragam kategori: capaian 2 juz, 5 juz, 10 juz, 15 juz, dan 20 juz.

Ustadz Imam Fathurrohman, Pimpinan PTQ. Pondok Bambu mengatakan, Wistaq merupakan ajang apresiasi bagi para santri yang telah berjuang mempertahankan hafalannya pada ujian tasmi' Al-Quran.

"Ini juga kegiatan untuk memotivasi para santri yang belum ikut wisuda, sekaligus mengevaluasi hasil capaian ziyadah dan muraja'ah mereka," ujarnya.
Menurutnya, harus dipahami bahwa para santri di pesantren harus menyisihkan waktu bermainnya, bekerja keras dan disiplin.
Di pesantren yang didirikan Abah KH. Usamah Hisyam rahimahullah ini para santri bangun untuk qiyamul lail, belajar di halaqahnya, belajar kitab, belajar di SMP atau SMA, belajar bahasa asing, dan kegiatan lainnya.
"Ini tentu berbeda dengan anak-anak seumurannya di luar sana. Dan ini patut kita apresiasi," tuturnya.

Wistaq juga menjadi penanda waktu perpulangan santri. Setelah menerima raport sekolah dan pondok, para santri akan pulang ke rumah masing-masing untuk menikmati liburan.
"Oleh karenanya, saya berpesan agar orang tua terus mengingatkan anak-anak untuk tetap melakukan aktifitas seperti di sini. Jangan biarkan mereka terlalu asyik main gadget, terlalu asyik main bersama teman-temannya sehingga lupa muraja'ah," tegasnya.
"Apalagi mereka sudah kami beri tugas agar mengkhatamkan Al-Quran minimal sekali selama liburan," tandasnya.
Kemandirian Santri dan Penguasaan Teknologi
Hal senada juga dikatakan Hj. Nurbaiti Hisyam saat menyampaikan nasihatnya kepada para santri. Sekretaris Dewan Pembina Yayasan Persaudaraan Umat Madani yang memayungi PTQ. Pondok Bambu ini menekankan pentingnya kemandirian dan penguasaan teknologi serta pengetahuan umum bagi para santri.

Menurutnya, di era sekarang para santri juga harus mampu bersaing dengan siswa lain di bidang teknologi. Oleh karenanya penguasaan bahasa asing dan teknologi mutlak diperlukan.
"Saya bersyukur, para santri juga dididik untuk bisa berbahasa asing dan komputer. Ke depan insya Allaah akan kita tingkatkan kualitasnya," ungkap Hj. Nurbaiti.
Pada kesempatan itu ia juga memberikan apresiasi kepada para santri yang telah lulus dalam ujian tasmi' dan mencapai target hafalan.
"Alhamdulillah kita sama-sama saksikan anak-anak kita yang hebat ini. Mereka berikhtiar untuk bisa diwisuda. Tentunya yang belum diwisuda, diharapkan dapat termotivasi agar bisa tercapai target yang disyaratkan," ujarnya.

Di akhir sambutannya, Hj. Nurbaiti mengajak para santri dan hadirin mendoakan para korban yang tertimpa bencana alam di Sumatera.
"Semoga Allah Ta'ala berikan kesabaran kepada saudara-saudara kita dan musibah ini jadi penghapus dosa-dosa. Sekaligus kita juga berintropeksi diri untuk berupaya menjaga alam kita, lingkungan kita," pungkasnya.
PTQ. Pondok Bambu merupakan lembaga pendidikan berbasis pondok pesantren yang membina dan mendidik anak-anak yatim dan dhuafa menjadi para penghafal Al-Quran.
Selain belajar ilmu akidah, syariat, dan akhlaqul karimah, mereka juga diberikan pendidikan formal di SMP dan SMA serta dibiasakan untuk berbahasa Arab dan Inggris dalam komunikasi sehari-hari.
Mari dukung PTQ. Pondok Bambu dalam upaya mencetak generasi Qurani yang berakhlaqul karimah, memiliki kompetensi pengetahuan umum dan teknologi. Donasi dapat dikirimkan melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) nomor rekening: 732-165-0157. (Fath)
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group
































