Kisah Menyentuh Pria Miliarder Merawat Istri yang Lupus Puluhan Tahun

Kisah Menyentuh Pria Miliarder Merawat Istri yang Lupus Puluhan Tahun
Jakarta, Muslim Obsession - Sepenggal kisah sepasang suami istri Eko Pratomo dan Dian Syarief, baru-baru ini kembali viral di media sosial. Padahal berdasarkan penelusuran Muslim Obsession, kisah tersebut sebetulnya sudah tersebar sejak sekitar tahun 2008. Kisah pasutri Eko dan Dian bahkan pernah diangkat dalam acara talkshow Kick Andy beberapa tahun lalu. Cerita keduanya dianggap menjadi inspirasi bagi pasangan sejati suami istri. Kisah bagaimana Eko yang sejatinya kaya raya, namun dengan tabah merawat istrinya yang terkena lupus (tidak bekerjanya sistem kekebalan tubuh) selama 25 tahun. Diketahui, Dian kehilangan penglihatan sebesar hampir 90 persen tepat pada usia pernikahan mereka yang kesembilan atau pada tahun 1999. Pada tahun pertama ia sakit, Dian bahkan harus mengalami bedah otak berkali-kali. Lalu, bagaimana Eko sebagai suami mampu bertahan dengan kondisi Dian yang demikian sulit? Salah satu pengguna Facebook, Tommy Dyan Kurnia Putra pernah membagikan kisah Eko dan Dian yang sempat viral tersebut lewat postingannya. Diceritakan, Eko yang dikenal sebagai seorang miliader ini dengan penuh cinta merawat istrinya yang sakit. Eko pun tak mengizinkan anak-anaknya untuk merawat istrinya dengan alasan yang mengharukan. Berikut kisah lengkapnya yang sempat viral:"Kisah Nyata...Sang Miliader, Merawat Sendiri Istri Selama 25 Tahun.Eko Pratomo Suyatno, siapa yang tidak kenal lelaki bersahaja ini? Namanya sering muncul di koran, televisi, di buku-buku investasi dan keuangan.Dialah salah seorang tokoh di balik kemajuan industri reksadana di Indonesia sekarang ini, juga seorang pemimpin dari sebuah perusahaan investasi reksa dana besar di negeri ini. Ia tergolong miliader.Dalam posisinya seperti sekarang ini, boleh jadi kita beranggapan, pria ini pasti super sibuk dengan segudang jadwal padat.Tulisan ini, bukan hendak menyoroti kesuksesan beliau sebagai eksekutif. Tetapi, kesehariannya yang luar biasa.Usianya sudah tidak terbilang muda lagi, 60 tahun. Orang bilang sudah senja, bahkan sudah mendekati malam. Tapi Pak Suyatno masih bersemangat merawat istrinya yang sedang sakit. Mereka menikah sudah lebih 32 tahun. Dikaruniai 4 orang anak.Cobaan menerpa, tatkala istrinya melahirkan anak yang ke empat. Tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak bisa digerakkan. Hal itu terjadi selama 2 tahun. Menginjak tahun ke tiga, seluruh tubuhnya menjadi lemah, bahkan terasa tidak bertulang. Lidahnya pun sudah tidak bisa digerakkan lagi.Setiap hari sebelum berangkat kerja Pak Suyatno sendirian memandikan, membersihkan kotoran, menyuapi dan mengangkat istrinya ke tempat tidur. Dia gendong istrinya ke depan TV, agar tidak merasa kesepian. Istrinya sudah tidak dapat bicara, selalu hanya terlihat senyum.Untunglah kantor Pak Suyatno tidak terlalu jauh dari kediamannya, sehingga siang hari dapat pulang untuk menyuapi istrinya untuk makan siang.Sorenya adalah jadwal memandikan istrinya, mengganti pakaian dan selepas maghrib dia temani istrinya nonton televisi sambil menceritakan apa saja yang dia alami seharian. Walaupun istrinya hanya bisa menanggapi lewat tatapan mata, namun bagi Pak Suyatno sudah cukup menyenangkan.Bahkan terkadang diselingi dengan menggoda istrinya setiap berangkat tidur. Rutinitas ini dilakukan Pak Suyatno lebih kurang 25 tahun.Dengan penuh kesabaran dia merawat istrinya bahkan sambil membesarkan ke 4 buah hati mereka. Sekarang anak- anak mereka sudah dewasa, tinggal si bungsu yang masih kuliahPada suatu hari…Saat seluruh anaknya berkumpul di rumah menjenguk ibunya – karena setelah anak-anak mereka menikah dan tinggal bersama keluarga masing-masing – Pak Suyatno memutuskan dirinyalah yang merawat ibu mereka karena yang dia inginkan hanya satu: Semua anaknya dapat berhasil.Dengan kalimat yang cukup hati-hati, si anak sulung berkata:“Pak kami ingin sekali merawat ibu, semenjak kami kecil melihat bapak merawat ibu tidak ada sedikitpun keluhan keluar dari bibir bapak. Bahkan bapak tidak ijinkan kami menjaga ibu,” kata si sulung dengan air mata berlinang.“Sudah ke empat kalinya kami mengijinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibu pun akan mengijinkannya. Kapan bapak menikmati masa tua bapak? Dengan berkorban seperti ini, kami tidak tega melihat bapak, kami berjanji akan merawat ibu sebaik-baiknya secara bergantian,” tambah si sulung melanjutkan permohonannya.”Anak-anakku… Jika perkawinan dan hidup di dunia ini hanya untuk nafsu, mungkin bapak akan menikah lagi. Tetapi ketahuilah, dengan adanya ibu kalian di sampingku, itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian." Sejenak kerongkongannya tersekat."Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta, tidak satu pun dapat dihargai dengan apa pun. Coba kalian tanya ibumu, apakah dia menginginkan keadaanya seperti ini? Kalian menginginkan bapak bahagia, apakah bathin bapak bisa bahagia meninggalkan ibumu dengan keadaanya seperti sekarang?Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Tuhan kesehatan dirawat oleh orang lain, bagaimana dengan ibumu yang masih sakit?” Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak diduga anak- anaknya.Meledaklah tangis anak-anak Pak Suyatno. Mereka juga menyaksikan butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata Ibu Suyatno, yang dengan pilu menatap mata suami yang sangat dicintainya.Sampailah akhirnya Pak Suyatno diundang oleh salah satu stasiun TV swasta di Jakarta untuk menjadi narasumber. Host mengajukan pertanyaan kepada Pak Suyatno, kenapa mampu bertahan selama 25 tahun merawat istrinya yang sudah tidak bisa apa-apa? Di saat itulah meledak tangis Pak Suyatno, bersama tamu yang hadir di studio yang kebanyakan kaum perempuan pun tidak sanggup menahan haru.Pak Suyatno bercerita: “Jika manusia di dunia ini mengagungkan sebuah cinta dalam perkawinan tetapi tidak mau memberi waktu, tenaga, pikiran, perhatian, semua itu adalah kesia-siaan. Saya memilih istri saya menjadi pendamping hidup saya, yang sewaktu sehat dia dengan sabar merawat saya, mencintai saya dengan hati dan bathinnya, bukan dengan mata.Dia memberi saya empat anak yang lucu-lucu. Sekarang saat dia sakit karena berkorban untuk cinta kami bersama, itu merupakan ujian bagi saya, apakah saya dapat memegang komitmen untuk mencintai dia apa adanya. Jika dia sehat pun, saya belum tentu mau mencari penggantinya, apalagi dia sakit,” katanya sembari berurai air mata.Setiap malam saya bersujud dan menangis. Saya hanya dapat bercerita kepada Allah di atas saja. Saya yakin hanya kepada Allah saya percaya untuk menyimpan dan mendengar rahasia saya. Cinta saya kepada istri saya, sepenuhnya saya serahkan kepada Allah."Dari kisah tersebut membuktikan kalau kekuatan cinta memang bisa mengalahkan segalanya.Akan tetapi, satu hal yang harus Anda ketahui bahwa cerita tersebut mungkin menyimpan hikmah, namun tidak sepenuhnya benar.Dalam sebuah wawancara di stasiun TVRI pada 2013 silam, Eko bercerita bahwa akibat lupus yang menimpa istrinya, Dian terpaksa harus mengalami angkat rahim. Tepat di saat mereka sedang berikhtiar untuk memiliki momongan.Artinya, Eko dan Dian tidak memiliki keturunan sebagaimana cerita di atas. Dikutip dari blog copypaste-notes.blogspot.com Eko memberi klarifikasi sebagai berikut:
"Saya perlu koreksi postingan yang beredar ini...
postingan sejenis ini sdh beredar sejak 2008...ini koreksi dari saya:
Foto di postingan itu adalah saya, Eko Protomo (48 tahun, tdk memilik anak), bukan Eko Pratomo Suyatno. Kisah yang tertulis adalah kisah Pak Suyatno (60 thn), Bukan Eko Pratomo Suyatno.
Saya tidak tahu siapa yang menulis dan memasukkan foto saya...
Begini ceritanya, awalnya ada orang yang baca Buku "Miracle of Love" ( buku yg saya dan istri saya, Dian Syarief, tulis yang berisi perjuangan istri saya menghadapi penyakit Lupus), lalu orang tsb bikin tulisan tentang "Eko Pratomo" di blognya.
Lalu tulisan tersebut dikomentari oleh orang lain dan bilang bahwa Kisah Eko Pratomo di atas mirip dengan kisah Pak Suyatno, sambil melampirkan kisah pak Suyatno seperti yang beredar sekarang.Jadi saya sempat terima ada 2 kisah dalam satu blog.
Entah bagaimana, yang beredar kemudian hanya kisah Suyatno tapi dengan nama baru Eko Pratomo Suyatno + ada foto Eko Pratomo... Jadi mohon dibantu mengkoreksi bagi sahabat yang menerima postingan tersebut.
Terima kasih - salam, Eko Pratomo"
 

Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group