Kisah Cinta Wahid Hasyim Bermula dari Salah Mobil

Muslim Obsession – Orang bilang jodoh tidak akan lari ke mana. Kadang pertemuannya tidak diduga. Bahkan kerapkali seseorang itu sebetulnya dekat di sekitar kita. Inilah yang juga dialami oleh ulama besar Kiai Abdul Wahid Hasyim dengan Nyai Sholihah Wahid. Konon, pertemuan kedua pasangan ini menyimpan cerita unik. Ternyata ada konspirasi semesta yang mendukung pertemuan kedua orangtua Gus Dur ini hingga berlabuh pada mahligai pernikahan. Ceritanya seperti ini. Dulu, tradisi menikahkan anak perempuan di usia cukup muda menjadi hal yang lazim dilakukan, termasuk dialami Nyai Sholihah yang akrab disapa Neng Waroh. Tak ayal ketika Neng Waroh menginjak umur 14 tahun, dia sudah dijodohkan dengan laki-laki pilihan guru ayahnya, KH Hasyim Asy'ari. Kiai Hasyim memilih Abbdurahim, putra dari Kiai Cholil Singosari untuk menjadi suaminya. Dikutip dari tulisan Ali Yahya dalam bukunya Sama Tapi Berbeda (Potret Keluarga Besar KH A Wahid Hasyim) dan Muhammad Dahlan dalam Solichah A Wahid, Muslimah di Garis Depan, sebagai putri yang patuh, akhirnya Neng Waroh menerima pinangan laki-laki pilihan Sang Kiai. Akad nikah pun dilaksanakan bertepatan dengan bulan Rajab, sebagai bulan yang diutamakan. Namun, sayang pernikahan itu hanya seumur jagung, lantaran kurang lebih satu bulan pasca akad nikah, tepatnya bulan Sya'ban, suami Neng Waroh wafat. Neng Waroh pun berstatus janda.
Suatu hari, setelah kurang lebih sekitar dua tahun pasca suaminya wafat, Neng Waroh mendapat amanat dari ibunya untuk hadir ta'ziah ke salah satu kerabat Kiai Hasyim yang meninggal. Waktu itu, Neng Waroh datang diantar seorang sopir bernama Jayus. Sesampainya di rumah duka, dan usai ta'ziyah, Neng Waroh bergegas pulang dan menuju tempat parkir mobil. Ketika itu, dia ragu mana mobil kakeknya yang dikemudikan Jayus. Tanpa pikir panjang, Neng Waroh langsung masuk mobil yang sudah ada sopir di dalamnya. Ketika masuk, Neng Waroh seketika itu duduk di kursi belakang mobil tanpa melihat ke tempat kemudi. Saat duduk, baru tersadar ternyata yang duduk di kemudi bukanlah Jayus sang sopir tapi orang lain. Seketika itu pula, Neng Waroh kaget dan pipinya memerah karena malu, seraya ngeloyor pergi menjauhi mobil yang baru saja ditumpanginya. Ternyata, Neng Waroh memasuki mobil yang dikemudikan Wahid Hasyim, putera dari Kiai Hasyim Asy'ari, orang yang dulu memilihkan jodoh untuknya. Melihat Neng Waroh yang malu-malu, Wahid Hasyim terpesona dalam pandangan pertama. Ia pun langsung menanyakan siapa gerangan yang salah memasuki mobilnya kepada Jayus. Nah, dari Jayus lah Wahid Hasyim tahu soal Neng Waroh, putri Kiai Bisri Syansuri.
Usai mendapat informasi tersebut, selang beberapa hari, pria kelahiran 1 Juni 1914 Jombang Jawa Timur itu datang seorang diri ke rumah Kiai Bisri dengan maksud melamar Neng Waroh. Usai Wahid Hasyim pulang, Neng Waroh diberitahu perihal lamaran itu. Ia hanya menjawab dengan diam yang dimaknai "ya" oleh kedua orangtuanya. Sementara itu, Wahid yang belum berani memberitahukan isi hati kepada orangtuanya bercerita kepada kakak kandungnya Aisyah. Dengan menceritakan peristiwa lamaran kepada Mbak Yu-nya, dia berharap Aisyah bisa menyampaikan hal itu kepada Nyai Hasyim. Alhasil, pendekatan yang dilakukan kakaknya berhasil. Lantaran pertimbangan waktu yang berdekatan dengan bulan Ramadhan, pernikahan keduanya dilaksanakan pada tanggal 10 Syawal 1356 Hijriah saat Neng Waroh berusia 16 tahun. Mahligai rumah tangga Kyai Wahid dengan Neng Waroh yang usai menikah lebih akrab dikenal dengan nama Nyai Sholihah ini hanya berlangsung 15 tahun. Tepatnya tahun 1953, Kyai Abdul Wahid Hasyim meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan mobil di Jawa Barat. Dari pasangan inilah lahir enam anak yang di kemudian hari menjadi tokoh yang dikenal publik luas, yakni Presiden keempat Indonesia KH Abdurrahman Wahid, Aisyah Hamid Baidlowi, KH Salahuddin Wahid, Umar Wahid, Lily Chodijah Wahid, dan Hasyim Wahid. (Vina)


Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group