Oleh: H. Winarto AR bin Darmoredjo (Majelis Dakwah Edwin Az-Zahra)
Rasanya hampir setiap orang berangan-angan atau menginginkan tahta dan harta sebagai impian kebahagiaan hidupnya. Tetapi cuma sedikit yang berhasil. Dan dari yang sedikit itu pun cuma sedikit yang menggunakan apa yang diperolehnya dibelanjakannya di jalan Allah.
***
Dan ingatlah firman Allah SWT: “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian,” (QS. Adz-Dzaariyat: 19).
BACA JUGA: Prolog dan Epilog Keberadaan Manusia
Secara tegas ayat ini menyatakan adanya hak fakri miskin dalam harta para Aghniya (orang-orang kaya) yang harus diberikan kepada mereka.
Renungan:
Impian terhadap harta dan tahta yang hingga saat ini belum dianugerahkan kepada kita, semestinya menyadarkan kita bahwa saat ini Allah sedang menyelamatkan kita dari kerusakan agama yang dapat disebabkan oleh dua hal tersebut.
Kenapa demikian?
Bisa jadi karena kita masih lemah dalam mengelola harta yang apabila kita peroleh justru akan menjadi jembatan untuk melakukan pembangkangan terhadap batasan syariat yang telah Allah Ta’ala tetapkan.
BACA JUGA: Awalnya Menunda-nunda, Lama-lama Tidak Shalat
Kita belum dikaruniai tahta atau jabatan, bisa jadi karena masih belum mampu untuk mengemban amanah yang apabila saat ini Allah berikan.
Bisa saja akan mencelakai diri kita sendiri yang belum bisa mengendalikan diri ketika godaan penyelewengan kewenangan jabatan dan sebagainya menghampiri.
***
Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang bersyukur dan pandai membelanjakan harta kita di jalan Allah.
Salam Jum’at berkah,
Bantul, 03.11.2023
#Apakah engkau suka hatimu menjadi lembut dan mendapatkan hajatmu (keperluanmu)? Rahmatilah anak yatim, usaplah kepalanya, dan berikanlah makan kepadanya dari rezekimu, niscaya hatimu menjadi lembut dan niscaya kamu akan mendapatkan hajatmu.” (HR. ‘Abdurrazaq).