Hakikat Zuhud

300

Oleh: KH. Abdul Ghoni (Wakil Ketua Lembaga Dawah Parmusi)

Rasulullah ﷺ bersabda:

عنْ أَبِي الْعَبَّاس سَهْل بِنْ سَعْد السَّاعِدِي رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَ : جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : ياَ رَسُوْلَ اللهِ دُلَّنِي عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ أَحَبَّنِيَ اللهُ وَأَحَبَّنِي النَّاسُ، فَقَالَ : ازْهَدْ فِي الدُّنْيَا يُحِبُّكَ اللهُ، وَازْهَدْ فِيْمَا عِنْدَ النَّاسِ يُحِبُّكَ النَّاسُ . (حديث حسن رواه ابن ماجة وغيره بأسانيد حسنة)

“Dari Abu Abbas Sahl bin Sa’ad Assa’idi radhiyallahu ‘anhu dia berkata: Seseorang mendatangi Rasulullah ﷺ, maka beliau berkata: Wahai Rasulullah, tunjukkan kepadaku sebuah amalan yang jika aku kerjakan, Allah dan manusia akan mencintaiku, maka beliau bersabda: Zuhudlah terhadap dunia maka engkau akan dicintai Allah dan zuhudlah terhadap apa yang ada pada manusia maka engkau akan dicintai manusia,” (Hadits hasan riwayat Ibnu Majah dan lainnya dengan sanad hasan) .

BACA JUGA: Cara Berbakti pada Orangtua yang Telah Meninggal Dunia

Pelajaran yang terdapat dalam hadits:

1- Menuntut kecukupan terhadap dunia adalah perkara wajib, sedang zuhud adalah tidak adanya ketergantungan dan terpusatnya perhatian terhadapnya .

2- Bersikap qanaah terhadap rizki yang halal dan ridha terhadapnya serta bersikap ‘iffah dari perbuatan haram dan hati-hati terhadap syubhat.

3- Jiwa yang merasa cukup dan ‘iffah serta berkorban dengan harta dan jiwa di jalan Allah merupakan hakikat zuhud.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Zuhud. Allah Subhanahu wa Ta’ala, menceritakan hinanya duniawi dan kefanaannya serta kesudahannya yang akan lenyap, dan bahwa dunia itu tidak kekal, dan bahwa kehidupan dunia itu tiada lain hanyalah senda gurau dan main-main. Yaitu kehidupan yang abadi lagi sebenarnya yang tiada kefanaan serta tiada penghabisannya, bahkan kehidupan akhirat terus berlangsung untuk selama-lamanya.

BACA JUGA: Amalan dan Keutamaan di Bulan Dzulqa’dah

وَمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلا لَهْوٌ وَلَعِبٌ وَإِنَّ الدَّارَ الآخِرَةَ لَهِيَ الْحَيَوَانُ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ

“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui,” (Al-‘Ankabut: 64).

2- Menghindari penyakit hasad (dengki). Bagaimanapun rasa hasad tidak boleh dibiarkan tetap ada. Karena bisa jadi ketika iman kita sedang lemah, maka setan akan berupaya agar kita berbuat jahat disebabkan rasa hasad tersebut.

بَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالإيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ

“Ya Tuhan kami. beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang,” (QS. Al-Hasyr: 10).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here