Cara Berbakti pada Orangtua yang Telah Meninggal Dunia

160

Oleh: KH. Abdul Ghoni (Wakil Ketua Lembaga Dawah Parmusi Pusat)

عن أبي عسيد مالك بن ربيعة السعدى رضي الله عنه قال، بَيْنَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا جَاءَهُ رَجُلٌ مِنْ بَنِى سَلِمَةَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ بَقِىَ مِنْ بِرِّ أَبَوَىَّ شَىْءٌ أَبَرُّهُمَا بِهِ بَعْدَ مَوْتِهِمَا قَالَ « نَعَمِ الصَّلاَةُ عَلَيْهِمَا وَالاِسْتِغْفَارُ لَهُمَا وَإِنْفَاذُ عَهْدِهِمَا مِنْ بَعْدِهِمَا وَصِلَةُ الرَّحِمِ الَّتِى لاَ تُوصَلُ إِلاَّ بِهِمَا وَإِكْرَامُ صَدِيقِهِمَا ».

“Dari Abu Usaid Malik bin Rabi’ah As-Sa’idi, ia berkata,“Suatu saat kami pernah berada di sisi Rasulullah ﷺ. Ketika itu ada datang seseorang dari Bani Salimah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, apakah masih ada bentuk berbakti kepada kedua orangtuaku ketika mereka telah meninggal dunia?”

Nabi ﷺ menjawab, “Iya (masih tetap ada bentuk berbakti pada keduanya, pen.). (Bentuknya adalah) mendoakan keduanya, meminta ampun untuk keduanya, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim (kekerabatan) dengan keluarga kedua orangtua yang tidak pernah terjalin dan memuliakan teman dekat keduanya.”

(HR. Abu Daud no. 5142 dan Ibnu Majah no. 3664. Hadits ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, juga disetujui oleh Imam Adz-Dzahabi. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits:

1- Salah satu di antara rahmat yang Allah berikan kepada orang yang beriman adalah mereka bisa saling memberikan kebaikan, sekalipun harus berpisah di kehidupan dunia. Karena ikatan iman, Allah abadikan sekalipun mereka sudah meninggal.

2- Setelah orangtua meninggal, ada banyak cara bagi si anak untuk tetap bisa berbakti kepada orangtuanya.

3- Mereka tetap bisa memberikan kebaikan bagi orangtuanya yang telah meninggal, berupa aliran pahala. Dengan syarat, selama mereka memiliki ikatan iman.

4- Ada enam hal yang bisa kita simpulkan bagaimana bentuk berbakti dengan orangtua ketika mereka berdua atau salah satunya telah meninggal dunia: mendoakan kedua orangtua, banyak meminta ampunan pada Allah untuk kedua orangtua, memenuhi janji mereka setelah meninggal dunia, menjalin hubungan silaturahim dengan keluarga dekat keduanya yang tidak pernah terjalin, memuliakan teman dekat keduanya, dan bersedekah atas nama orangtua yang telah tiada.

Tema hadits yang berkaitan dengan Al-Quran:

1- Di dalam Al-Quran sering sekali disebutkan secara bergandengan antara perintah menyembah Allah semata dan berbakti kepada kedua orangtua.

وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya,” (QS. Al-Isra: 23).

2- Ikatan iman ini tetap Allah abadikan hingga hari kiamat. Karena ikatan iman ini, Allah kumpulkan kembali mereka bersama keluarganya di hari kiamat.

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ

“Orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka,” (QS. At-Thur: 21).

3- Di antara doa yang Allah perintahkan dalam Al-Quran adalah doa memohonkan ampunan untuk kedua orangtua kita:

وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

“Berdoalah, Ya Allah, berilah rahmat kepada mereka (kedua orangtua), sebagaimana mereka merawatku ketika kecil,” (QS. Al-Isra: 24).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here