Husnan Bey Fananie, Harapan Baru Menghidupkan Kembali PPP

Penulis: Ahmad Suhijriah (Komunikolog)
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kini berada di persimpangan jalan. Kekalahan telak pada Pemilu 2024 yang membuat partai berlambang Ka’bah absen dari Senayan menjadi tamparan keras, bukan hanya bagi kadernya, tetapi juga bagi umat Islam yang selama ini melihat PPP sebagai warisan politik umat sejak 1973.
Dalam situasi genting seperti ini, kemunculan Prof. Dr. KH. Husnan Bey Fananie, MA sebagai calon ketua umum menghadirkan secercah harapan, meskipun tantangan yang menantinya tidak ringan.
Husnan adalah figur yang cukup komplet. Ia pernah menjadi anggota DPR, diplomat berpengalaman ketika menjabat Dubes RI di Azerbaijan, dan kini juga dikenal sebagai pemimpin ormas Islam Parmusi.
Rekam jejak ini membuktikan bahwa ia bukan sekadar tokoh akademis atau ulama, melainkan sosok yang punya jaringan politik, pengalaman internasional, sekaligus kedekatan dengan basis tradisional Islam. Modal ini membuatnya dianggap layak untuk membawa PPP keluar dari kubangan krisis.
Namun, persoalan utama PPP hari ini bukan sekadar siapa yang memimpin, melainkan bagaimana membangun ulang kepercayaan publik. Partai ini sudah terlalu lama tenggelam dalam konflik internal, tarik-menarik kepentingan, dan kehilangan orientasi politik.
Husnan harus menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar “figur baru” yang muncul di saat partai lemah, tetapi juga seorang pemimpin yang berani melakukan reformasi menyeluruh: mulai dari pembenahan struktur organisasi, transparansi keuangan, hingga membuka ruang bagi kader muda dan perempuan untuk tampil ke depan.
Tantangan lain adalah menjaga soliditas internal. PPP terkenal dengan dinamika kader yang sulit dipersatukan, dan dalam muktamar mendatang, friksi antar-kubu hampir pasti terjadi. Jika Husnan ingin menang, ia tidak boleh hanya mengandalkan dukungan Parmusi atau eksponen senior, melainkan juga merangkul seluruh elemen partai tanpa kecuali. Kepemimpinan yang inklusif dan merangkul akan menjadi kunci.
Jika berhasil, Husnan Bey Fananie bisa mencatat sejarah sebagai tokoh yang menghidupkan kembali PPP dari titik nadir. Namun jika gagal, pencalonannya hanya akan menambah daftar panjang eksperimen kepemimpinan di tubuh partai ini. Harapan masyarakat jelas: PPP butuh figur yang bisa mengembalikan marwahnya, dan Husnan sedang diuji apakah benar ia mampu menjadi sosok itu.
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group