Iman dan Cinta sebagai Fondasi Ketaatan

Oleh: Irwan Hernanda (Pengajian ALIF)
Mari kita berhitung sejenak. Satu rakaat shalat dengan bacaan tartil—bacaan yang stabil, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat—membutuhkan sekitar 3,5 menit. Jika dikalikan dengan 11 rakaat shalat Tarawih, totalnya sekitar 38,5 menit.
Selama 30 hari Ramadhan, waktu yang dihabiskan untuk shalat Tarawih mencapai 1.155 menit atau 19,25 jam. Dari total 720 jam yang kita miliki dalam sebulan, waktu untuk shalat Tarawih hanya sekitar 2,67%.
Meskipun waktu yang dibutuhkan untuk shalat Tarawih relatif sedikit, masih ada di antara kita yang merasa malas atau berat untuk melangkahkan kaki ke masjid. Hal ini menunjukkan bahwa menjalankan dan menegakkan syariat Islam membutuhkan keimanan dan cinta kepada Allah.
Iman, atau keyakinan yang teguh kepada Allah ﷻ, merupakan landasan utama dalam menjalankan ketaatan dan ibadah dalam Islam. Tanpa iman yang kuat, pelaksanaan ibadah dapat terasa berat dan kurang bermakna. Sebaliknya, dengan iman yang kokoh, seorang muslim akan merasakan manisnya ketaatan dan kemudahan dalam menjalankan perintah-Nya.
Ada satu hal selain iman yang membuat muslim teguh dan sabar dalam ketaatannya adalah adanya rasa cinta terhadap keimanan yang Allah tanamkan dalam dirinya. Tanpa rasa ‘cinta’ dari Allah maka akan berat dan sulit seorang muslim mempaertahankan sikap istiqomah dalam ketaatannya pada-Nya, sebagaimana firman Allah berikut ini:
“…. Allah menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus, sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. Al Hujurat, 49:7-8)
Bagaimana Mendapatkan Cinta Allah?
Pertanyaan bagi kita semua: bagaimana agar Allah menganugerahkan rasa cinta keimanan dalam diri kita? Allah telah memberikan jawabannya dengan jelas—cukup dengan menaati segala perintah dan larangan Rasulullah ﷺ. Maka, cinta-Nya akan mengalir dalam jiwa seorang Muslim.
Allah berfirman:
"Katakanlah: Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya;jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir." (QS. Ali Imran: 31-32)
Selain ketaatan kepada Rasulullah ﷺ, para ulama sufi juga mengajarkan beberapa cara untuk meraih cinta Allah, di antaranya:
1. Taubat
Langkah pertama adalah bertaubat. Taubat di sini tidak hanya terbatas pada dosa-dosa besar, tetapi juga mencakup taubat dari kelalaian dalam mengingat Allah. Dosa merupakan penghalang terbesar dalam mendekatkan diri kepada-Nya. Oleh karena itu, seorang Muslim yang ingin meraih mahabbah (cinta Allah) harus terlebih dahulu membersihkan dirinya dari dosa-dosa dengan taubat yang tulus.
2. Wara’
Langkah kedua adalah wara’, yang secara bahasa berarti menahan dan memegang. Dalam konteks spiritual, wara’ berarti menjaga diri dari hal-hal yang diharamkan dan menjauhi perkara yang syubhat (samar). Bagi para sufi, wara’ bukan sekadar menghindari dosa, tetapi juga menjauhi segala sesuatu yang dapat menjerumuskan ke dalam perbuatan maksiat, baik dalam perkataan maupun perbuatan.
3. Zuhud
Langkah ketiga adalah zuhud, yang berarti berpaling atau meninggalkan sesuatu. Zuhud bukan berarti meninggalkan dunia sepenuhnya, tetapi lebih kepada sikap hati yang tidak terikat dengan kemewahan dunia. Seorang Muslim yang zuhud akan lebih fokus pada kehidupan akhirat dan tidak terperdaya oleh kesenangan dunia yang dapat melalaikan dari mengingat Allah.
Kesimpulan
Ramadhan masih menyisakan beberapa hari. Ini adalah kesempatan emas untuk meraih cinta Allah dengan meningkatkan taubat, wara’, dan zuhud. Bulan Ramadhan sendiri merupakan bukti kasih sayang-Nya bagi umat Islam, khususnya bagi mereka yang beriman. Maka, manfaatkanlah waktu yang tersisa untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah agar cinta-Nya benar-benar tertanam dalam hati kita.
Wallahu a'lam bish-shawab, semoga bermanfaat!
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group