Pandangan Islam Soal Fenomena Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong

Pandangan Islam Soal Fenomena Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong
Calon tunggal lawan kotak kosong.

Jakarta, Muslim Obsession - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan daftar pasangan calon (paslon) yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (pilkada) yang akan dilaksanakan pada 27 November mendatang.

Fenomena pasangan calon tunggal lawan kotak kosong ( koko ) terjadi di beberapa kota di indonesia kerap menjadi sorotan, itu terjadi ketika hanya ada satu calon pasangan yang maju dalam pemilihan, sehingga masyarakat dihadapkan pada dua pilihan, paslon atau bumbung kosong.

Bagaimana Islam memandang adanya fenomena ini? Prinsip Pemilihan Pemimpin dalam Islam Dalam Islam, memilih pemimpin bukanlah sekadar memilih orang yang populer atau kuat, melainkan memilih seseorang yang memiliki kemampuan, kejujuran, dan keadilan.

Prinsip ini ditegaskan dalam firman Allah SWT

: إِنَّ اللّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤدُّواْ الأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُواْ بِالْعَدْلِ

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkannya dengan adil.” (QS. An-Nisa: 58).

Ayat ini menunjukkan pentingnya menempatkan amanah (kepemimpinan) pada orang yang berhak, yaitu mereka yang memiliki kompetensi dan akhlak yang baik.

Oleh karena itu, dalam pemilihan pemimpin, umat Islam harus memastikan bahwa calon yang dipilih adalah yang paling mampu memikul amanah tersebut.

Pemimpin yang Adil dan Amanah Islam sangat mendorong pemilihan pemimpin yang adil dan bertanggung jawab. Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ شَيْئًا فَاسْتَعْمَلَ عَلَيْهِمْ رَجُلًا وَهُوَ يَعْلَمُ أَنَّ فِيهِمْ مَنْ هُوَ أَرْضَى لِلَّهِ مِنْهُ فَقَدْ خَانَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَالْمُؤْمِنِينَ

"Barang siapa yang diangkat sebagai pemimpin atas urusan kaum muslimin, lalu ia mengangkat seseorang sebagai pemimpin (di bawahnya) padahal ia tahu bahwa ada yang lebih baik di antara mereka, maka sesungguhnya ia telah berkhianat kepada Allah, Rasul-Nya, dan kaum muslimin." (HR. Hakim).

Hadits ini mempertegas pentingnya memilih pemimpin yang memiliki kualitas terbaik, bukan sekadar orang yang mendominasi atau mendapatkan dukungan terbanyak.

Hal ini relevan dalam konteks calon tunggal, di mana penting bagi umat untuk menilai apakah calon tersebut benar-benar layak, atau memilih kotak kosong jika dirasa tidak memenuhi kriteria keadilan dan amanah.



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group