Ketum FABEM Zainuddin Arsyad: Lawan Koruptor, Penjahat dan Pengkhianat Negara!
Korupsi dapat menghancurkan peradaban meskipun peradaban tersebut kaya raya.

Sampang, Muslim Obsession – Ketua Umum Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) Kabupaten Sampang, Zainuddin Arsyad, menegaskan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi bangsa dan negara saat ini adalah korupsi, kolusi, dan nepotisme yang merajalela di seluruh lini pemerintahan, mulai dari tingkat pusat hingga desa.
Hal itu disampaikannya usai pengukuhan FABEMKabupaten Sampang di Kantor Pendopo Bupati Sampang, Senin (26/8/2024) malam. Acara ini dihadiri oleh alumni BEM dari berbagai kampus yang ada di Kabupaten Sampang, Madura.
Kepada Dewan Pengurus Daerah (DPD) FABEM Kabupaten Sampang, Zainuddin menyampaikan, sebagai mantan pengurus BEM di kampus, anggota FABEM harus berpegang teguh pada nilai-nilai nasionalisme dan idealisme.
“Kita diharapkan dapat menjadi bagian dari solusi atas dinamika yang terjadi di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujarnya.
Menurutnya, Komisi Pemberantasan Korupsi mencatat bahwa sepanjang tahun 2024, lembaga tersebut telah menangani 93 perkara tindak pidana korupsi dengan jumlah tersangka mencapai 100 orang.
Dari 93 perkara tersebut, sebanyak 50 kasus telah dieksekusi oleh KPK. Ketua KPK, Nawawi Pomolango, dalam pemaparannya juga mengungkapkan bahwa tindak pidana korupsi tertinggi dilakukan oleh pejabat eselon di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) tahun 2023 yang dirilis oleh Transparency International menunjukkan bahwa Indonesia berada di posisi keenam di Asia Tenggara.
Menurut Bologne, korupsi terjadi karena adanya kombinasi faktor keserakahan (greed), kesempatan (opportunity), kebutuhan (needs), dan pengungkapan (exposure).
“Pelaku korupsi sering kali didorong oleh sifat serakah, sementara organisasi, institusi, maupun masyarakat tertentu menciptakan peluang bagi individu untuk melakukan kecurangan, antara lain dengan pembiaran atau tidak melaporkan adanya tindak kecurangan,” tegasnya.
Sejarah mencatat, imbuh Zainuddin, korupsi dapat menghancurkan peradaban meskipun peradaban tersebut kaya raya. Beberapa contoh nyata adalah VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie), Daulah Abbasiyah, dan Kekaisaran Romawi yang antara lain runtuh akibat praktik korupsi yang dilakukan oleh para pejabat dan praktik nepotisme di berbagai provinsi.
“FABEM Kabupaten Sampang harus berani menjadi agen pengontrol dan agen perubahan untuk menjaga keutuhan NKRI dari ancaman para koruptor yang menghancurkan bangsa dan negara,” tandasnya.
Sebagai upaya melawan pengkhianat bangsa tersebut, ia juga mengajak semua pihak untuk memperkuat infrastruktur organisasi yang berlandaskan nasionalisme dan idealisme, memperkuat peranan dalam mengawasi dan melaporkan tindak pidana korupsi, serta mendorong para kader FABEM yang memiliki integritas untuk menjadi bagian dari birokrasi pemerintahan yang bersih dan amanah.
Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group