Jika Mayoritas Bermaksiat, Maka Akan Tampil Pemimpin Pemaksiat

Jika Mayoritas Bermaksiat, Maka Akan Tampil Pemimpin Pemaksiat
Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University) Jika mayoritas penduduk suatu perkampungan, daerah, wilayah, pulau atau negara terang terangan melakukan kemaksiatan, kemungkaran, maka akan tampil Pemimpin orang-orang yang tidak layak. Rasuulullaah SAW, mewanti-wanti umatnya agar menjauhi kamaksiatan, kemungkaran, karena, jika kemaksiatan sudah dilakukan secara berjamaah dan terang terangan, maka akan tampil orang yang memimpin mereka orang yang tidak pantas, orang yang tidak layak sebagai Pemimpin Bangsa, orang yang tidak berakal sehat. BACA JUGA: 8 Pintu Surga Menanti MerekaTRUE STORY: 1- Rasuulullaah ﷺ bersabda menjelaskan akan muncul orang-orang TIDAK BERAKAL SEHAT yang menjadi Pemimpin:

إِنِّي لاَ أَخَافُ عَلىَ أُمَّتيِ إِلاَّ الأَئِمَّةَ المُضَلِّينَ

“Aku tidak takut akan musibah dan ujian yang akan menimpa Ummatku, kecuali musibah dan ujian munculnya para Pemimpin SESAT, yang TIDAK BERAKAL SEHAT,” (Hadits Sahih Riwayah Ibnu Hibbaan). 2- Para Pemimpin yang BODOH dan BUTA agama. Rasuulullaah ﷺ bersabda kepada Ka’ab Bin Ajzah:

أَعَاذَكَ اللهَ مِنْ إمَارَةِ السُّفَهَاءِ

“Aku memohonkan untuk kalian semua perlindungan pada Allaah agar dijauhkan dari kepemimpinan orang-orang BODOH AGAMA,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ahmad). BACA JUGA: Jangan Ikuti Nafsu “Ammaarah bis Suu” 3- Muncul Pemimpin yang menolak kebenaran, dan menyeru pada kemungkaran. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ يَأْمُرُونَكُمْ بِمَا لاَ تَعْرِفُونَ وَيَفْعَلُونَ مَا تُنْكِرُونَ فَلَيْسَ لاِؤلَئِكَ عَلَيْكُمْ طَاعَةٌ

“Kalian akan dipimpin oleh Pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian IMANI. Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk mentaatinya,” (Hadits Sahih Riwayah Ibnu Abi Syaibah). 4- Pemerintah yang INGKAR Janji. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

سَيَكُونُ عَلَيْكُمْ أَئِمَّةٌ يَمْلِكُوْنَ رِقَابَكُمْ وَيُحَدِّثُوْنَكُمْ فَيَكْذِبُونَ، وَيَعْمَلُوْنَ فَيُسِيؤُونَ، لا يَرْضَوْنَ مِنْكُمْ حَتَّى تُحَسِّنُوا قَبِيْحَهُمْ وَتُصَدِّقُوْا كَذِبَهُمْ، اعْطُوْهُمُ الحَقَّ مَا رَضُوا بِهِ

“Kalian akan dipimpin oleh Pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara dan berjanji kepada kalian, kemudian mereka MENGINGKARI janjinya. Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak suka dengan kalian hingga kalian menilai baik dan memuji mereka dengan keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi kepada mereka hak yang mereka senangi,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Thabraani). BACA JUGA: Tahu Gak? Doa Bisa Tertolak Karena Makanan! 5- Para Pemimpin yang dibantu oleh orang-orang jahat dan mengabaikan Shalat. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ أُمَرَاءُ ظَلَمَةٌ، وَوُزَرَاءُ فَسَقَةٌ، وَقُضَاةٌ خَوَنَةٌ، وَفُقَهَاءُ كَذَبَةٌ، فَمَنْ أَدْرَكَ مِنْكُمْ ذَلِكَ الزَّمَنَ فَلا يَكُونَنَّ لَهُمْ جَابِيًا وَلا عَرِيفًا وَلا شُرْطِيًّا

“Akan datang di Akhir Zaman nanti, para Penguasa yang memerintah sewenang-wenang, dan para pembantunya menteri-menterinya orang-orang yang Fasik, Hakim nya pengkhianat hukum, dan para ahli hukum Islam menjadi Pendusta. Sehingga, siapa saja di antara kalian yang mendapati zaman itu, maka sungguh kalian jangan menjadi pemungut cukai kerana khawatir akan kompak dengan mereka,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Thabraani). 6- Pemimpin yang KEJAM. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

 إِنَّ شَرَّ الوُلاَةِ الحُطَمَةُ

“Sungguh, seburuk buruknya Penguasa adalah Penguasa Al-Huthamah, yaitu para diktator yang KEJAM,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Al-Bazzaar). Pemimpin Al-Huthomah, atau diktator adalah Pemimpin yang menggunakan politik tangan besi terhadap Rakyatnya dengan memaksa Rakyat meskipun tidak di sukai oleh Rakyatnya. BACA JUGA: Senakal Apapun, Jangan Tinggalkan Shalat 7- Pemimpin PEMECAH Bangsa. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

وسَيأتي أُمَرَاءُ إنْ اسْتُرْحِمُوا لَمْ يَرْحَمُوا، وإنْ سُئِلُوا الحَقَّ لَمْ يُعْطُوا، وإِنْ أُمِرُوا بالمَعْرُوفِ أَنْكَرُوا، وسَتَخَافُوْنَهُمْ وَيَتَفَرَّقَ مَلأُكُمْ حَتى لاَ يَحْمِلُوكُمْ عَلى شَيءٍ إِلاَّ احْتُمِلْتُمْ عَلَيْهِ طَوْعاً وَكَرْهاً، ادْنَى الحَقِّ أَنْ لاَ تٌّاخُذُوا لَهُمْ عَطَاءً ولا تَحْضُروا لَهُمْ في المًّلاَ

“Dan akan datang para Pemimpin, jika mereka dimintai mengasihani Rakyat, mereka tidak mengasihani. Jika mereka diminta untuk menunaikan hak rakyat, mereka tidak menunaikannya, dan jika mereka diminta berlaku adil mereka menolak keadilan. Mereka akan membuat hidup kalian dalam ketakutan;dan MEMECAH BELAH tokoh-tokoh kalian. Sehingga mereka tidak membebani kalian dengan suatu beban, kecuali mereka membebani kalian dengan paksa, baik kalian suka atau tidak. Serendah-rendahnya hak kalian, adalah kalian tidak mengambil pemberian mereka, dan tidak kalian menghadiri pertemuan mereka,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Thabraani). 8- Penguasa Zindik yaitu orang yang BERPURA-PURA beriman. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

صِنْفَانِ مِنْ أُمَّتِي لَنْ تَنَالَهُمَا شَفَاعَتِي: إِمَامٌ ظَلُومٌ، وَكُلُّ غَالٍ مَارِقٍ

“Ada dua golongan Ummatku yang keduanya tidak akan pernah mendapatkan syafa’atku: yaitu Pemimpin yang zalim terhadap rakyatnya, dan orang yang berlebihan dalam beragama hingga sesat dari jalan Agama,” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam At-Thabraani). BACA JUGA: Bersalam-salaman dan Tradisi di Zaman Rasulullah 9- Pemimpin MENIPU Rakyatnya. Rasuulullaah ﷺ bersabda:

سَيَأْتِي عَلَى النَّاسِ سَنَوَاتٌ خَدَّاعَاتُ يُصَدَّقُ فِيهَا الْكَاذِبُ وَيُكَذَّبُ فِيهَا الصَّادِقُ وَيُؤْتَمَنُ فِيهَا الْخَائِنُ وَيُخَوَّنُ فِيهَا الْأَمِينُ وَيَنْطِقُ فِيهَا الرُّوَيْبِضَةُ قِيلَ وَمَا الرُّوَيْبِضَةُ قَالَ الرَّجُلُ التَّافِهُ فِي أَمْرِ الْعَامَّةِ. عن ابى هريرة رضى الله عنه

“Akan datang kepada Masyarakat tahun-tahun yang penuh tipuan dan kebohongan. Pada tahun-tahun itu Pembohong dianggap jujur, orang jujur dianggap pembohong, pada tahun-tahun tersebut para Pengkhianat dianggap amanah, sedangkan orang yang amanah dianggap pengkhianat. Pada saat itu yang berbicara adalah Ruwaibidhah.” Sahabat bertanya;“Apakah Ruwaibidhah itu?”. Rasuulullaah menjawab: “Orang bodoh yang berbicara dan mengurusi urusan orang-orang banyak.” (Dalam riwayah lain disebutkan, Ruwaibidhah itu adalah “orang Fasik yang berbicara dan mengurusi masyarakat banyak” dan “Al-Umaraa' atau Pemerintah yang fasik yang berbicara dan mengurusi masyarakat banyak),” (Hadits Sahih Riwayah Al-Imam Ahmad, Ibnu Maajah, Abu Ya’la dan Al-Bazzaar). BACA JUGA: Pilih Pemimpin yang Layak, Bukan yang Aneh 10- Doakan Para Pemimpin:

لو أن لى دعوة مستجابة ما جعلتها الا فى امام. فصلاح الامام صلاح البلاد والعباد. (من كلمات الامام الفضيل بن عياض رحمه الله – موقع الكلم الطيب)

"Sekiranya saya punya Doa yang terbaik untuk segera terkabul, maka saya utamakan untuk mendoakan Pemimpin. Karena Pemimpin yang baik, akan membawa kebaikan kepada bangsa, negara dan rakyat,” (Al-Imam Al Fudail Bin 'Ayyaad - dalam Kitab " Mauqi'ul Kalimityayyib"). POINTERS: 1- Jangan salah memilih Pemimpin, karena akan dipertanggungjawabkan kelak di Akhirat. 2- Jika memilih orang yang zhalim, pemaksiat, koruptor alias pencuri alias maling, maka Allaah memasukkan pemilihnya sebagai pendukung kezhaliman dan kemungkran. 3- Pilihlah orang yang punya moral, rajin Shalat dan takut pada Allaah. Jangan memilih orang yang tidak Shalat, yang hanya berkopiah dan muncul di pesantren, rumah Ulama menjelang pemilihan. 4- Perbanyak istighfar dan berdoa. Mari berdoa, agar Allaah SWT senantiasa membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allaah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allaah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group