Jari Digoyang-Goyang

Jari Digoyang-Goyang
Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, Ummul Qura University, dan Pembina Alhusniyah Islamic School) Jari telunjuk saat Tahiyyat Akhir, atau Tasyahhud Akhir ada yang digoyang goyang, ada yang tidak. Mana yang betul? TRUE STORY: 1- Mazhab Hanafi: Mengangkat jari telunjuk pada saat membaca “Laa Ilaaha”, kemudian meletakkan kembali pada saat membaca “illallaah”. Dimaksudkan: mengangkat jari telunjuk adalah isyarat tidak ada Tuhan selain Allah SWT. Kemudian meletakkan kembali jari telunjuk, sebagai isyarat ke-Esa-an Allah SWT. Tanpa digoyang goyang. BACA JUGA: Engkau Peduli Masjid, Allah Lebih Peduli Kepadamu 2- Mazhab Maliki: Semua jari-jari digenggamkan kecuali jari telunjuk. Jari telunjuk diluruskan, dan digoyang goyang ke kanan dan ke kiri. Mengangkat jari telunjuk ketika mengucapkan kalimat “illallaah” (ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ) sampai akhir Tasyahhud dan menggerak gerakkan jari telunjuk. 3- Mazhab Hambali: Mengangkat jari telunjuk setiap mendengar kalimat “Allah” (ﺍﻟﻠﻪ). Makna diangkatnya jari telunjuk adalah, isyarat agar terkumpulnya Tauhid dalam diri seseorang, secara keyakinan, ucapan dan perbuatan.

وَيَقْصِدُ مِنْ ابْتِدَائِهِ بِهَمْزَةِ إلَّا اللَّهُ أَنَّ الْمَعْبُودَ وَاحِدٌ ، فَيَجْمَعُ فِي تَوْحِيدِهِ بَيْنَ اعْتِقَادِهِ وَقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ

Dan berniatlah saat mengangkat jari telunjuk pada lafadz "illallaah” (ﺍﻻ ﺍﻟﻠﻪ), bahwa Dzat yang disembah adalah Esa. Tidak menggoyang goyangkan telunjuk. BACA JUGA: Sayangi, Jika Ingin Disayang 4- Mazhab Syafi'i: Telunjuk tidak digoyang goyang. Jari telunjuk diangkat saat membaca lafadz “Illallaah” sampai akhir duduk Tasyahhud. Menurut Mazhab Syafi'i, menggerak-gerakkan jari telunjuk hukumnya MAKRUH. (Ref: Kitab Haasyiyah Al-Bujairami 'Alal Khathiib IV/394). POINTERS: 1- Telunjuk boleh digoyang-goyang, boleh tidak. Semua betul. Jika menggoyang-goyang jari telunjuk, ini adalah cara Mazhab Maliki. 2- Silakan mengamalkan mana yang diyakini, namun goyangan jari telunjuk, tidak lebih dari 3 goyangan. 3- Goyangan telunjuk beberapa kali di Tahiyyat Akhir, ada yang memaknai, mengusir gangguan Setan saat mengucapkan "Kalimat Syahadah". BACA JUGA: Meski Sedikit yang Penting Rutin 4- Jangan mudah menyalahkan, dan jangan pula merasa benar sendiri. 5- Sama halnya Qunut. Boleh Qunut dan boleh tidak. Rasulullah ﷺ, pernah Qunut, dan pernah pula tidak Qunut. Semoga Allah SWT senantiasa mengijabah doa-doa dan amal ibadah kita. Dan senantiasa pula Allah membimbing kita untuk selalu eling mengingat Allah, bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya pada Allah SWT.

اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك



Dapatkan update muslimobsession.com melalui whatsapp dengan mengikuti channel kami di Obsession Media Group