Yusuf Mansur Beri Beasiswa kepada Seluruh Anak Awak KRI Nanggala 402

458
Ustadz Yusuf Mansur.
Ustadz Yusuf Mansur

Jakarta, Muslim Obsession – Sebagai bentuk dukungan moril terhadap keluarga korban KRI Nanggala 402, Pendakwah Yusuf Mansur akan menawarkan pemberian beasiswa kepada semua anak dari 53 awak kapal.

Ia berharap anak dari prajurit TNI AL muslim mau diberikan beasiswa dan menjadi santri di Pondok Pesantren Daarul Quran, miliknya. Semua fasilitas akan diberikan secara gratis.

“Saya coba bicara dengan pimpinan TNI agar seluruh anak-anak dari 53 pejuang dan pahlawan kita, diberi beasiswa di Daqu oleh kita semua. kemudian disiapkan jadi tentara di kemudian hari. Aaamiin. Bismillaah. Doain bisa berkomunikasi dengan yang terkait,” tulisnya pada keterangan foto unggahan di akun Instagramnya, Senin, (26/4/2021).

Ayah dari Wirda Mansur ini menjelaskan, siapa saja bisa membantu memberikan dana bagi keluarga korban agar tetap bangkit dan semangat menjalankan hidup. Dana tersebut dikelola sebagai jaminan kelangsungan pendidikan anak-anak dari keluarga korban.

“Kalau di Daqu tinggal masuk. Tapi ya mangga. Ayo kita ambil bagian yang bisa ambil bagian. Makin banyak yang bantu, dukung secara riil, makin keren,” tulisnya saat menjawab komentar netizen yang menyatakan beasiswa bagi anak korban tak perlu harus disekolahkan di Daarul Quran miliknya.

Menurut Yusuf, niat berbuat baik itu harus menjadi gerakan bersama agar menjadi sebuah kekuatan sosial yang bergerak dan menggerakkan. “Kerjasama sama siapa aja. Ini kan cerita menjadikan seluruh anak dari seluruh tentara di Nanggala-402 itu jadi keluarga kita,” ucapnya.

Ia meluruskan niat membantu itu tak sekadar persoalan uang tapi juga wujud dari kasih sayang dan kepedulian.

Sebelumnya, Yusuf Mansur mengunggah video salah satu kru Nanggala-402 yang bernama Serda Saa Setyo Wawan oleh Trans TV pada 2019.

Dalam wawancara itu, Setyo, yang juga menjadi salah satu korban, menyatakan tiap kali berangkat bertugas, awak kapal selam selalu memberikan pemahaman ini kepada keluarganya.

“Di saat kapal nyelam, berarti kamu sudah mati. ‘Berdoa saja supaya suamimu itu diberikan keselamatan,” katanya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here