Ketiga, menggerakkan Parmusi SaveHelp sebagai bentuk kepedulian atau pemberdayaan sosial dan aksi kemanusiaan Parmusi terhadap korban musibah bencana alam atau kemanusiaan. Aspek ini juga berlaku untuk membantu warga sekitar desa yang sudah tidak produktif, hidup di bawah garis kemiskinan, terutama orang tua jompo, anak yatim, dan para janda yang tak berdaya.
Caranya dengan memberikan santunan secara berkala atau bantuan sosial lainnya, yang bersumber dari keuntungan hasil usaha atau zakat, infak, dan sedekah bersumber dari Lazis Muslimin.
Keempat, peningkatan pendidikan dan pengetahuan warga, baik secara formal maupun informal dengan memanfaatkan dan atau membangun prasarana atau sarana pendidikan, membantu meningkatkan kualitas sarana pendidikan yang sudah ada, atau mengirim tenaga guru honorer bagi wilayah pedalaman yang sulit terjangkau dan belum memiliki sarana pendidikan.
“Pada pelaksanaannya, Parmusi bisa bekerja sama dengan pihak ketiga yang menggulirkan program corporate social responsibility (CSR) perusahaan dan pihak lainnya yang halal dan tidak mengikat. Dalam pengembangan pendidikan informal, setidaknya akan didirikan sebuah TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang dikelola oleh Dai-dai Parmusi,” pungkas Usamah. (Fath)
Baca Juga:
- Habib Rizieq Syihab Akan Terima Puluhan Dai di Makkah
- Kesepakatan Madinah untuk Perubahan Umat Islam di Indonesia
- Berangkat ke Tanah Suci, Dai Parmusi Siap Menangkan Islam
- Gubernur Sumbar Apresiasi Gerakan Parmusi
- Menteri LHK: Program ‘Desa Madani’ Parmusi Relevan dengan Kebijakan Presiden
- Bangun Desa Madani se-Indonesia, Parmusi Siapkan Lima Dai di Tiap Kecamatan
- Desa Madani Parmusi Atasi Kemiskinan di NTT
- Kampung Cot Lamme Dipilih sebagai Desa Madani Parmusi