Wujudkan Ekonomi Kerakyatan, Kepala BPH Migas Dukung Pendirian Pertashop di Pesantren se-Indonesia

740
Kepala BPH Migas, M. Fanshurullah Asa. (Foto: Dok. BPH Migas)

Medan, Muslim Obsession – Kepala BPH Migas M. Fanshurullah Asa menilai, pendirian Pertashop di Pesantren bisa mendapat dukungan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia sebagai bentuk perwujudan ekonomi kerakyatan.

Oleh karenanya ia mendorong Pertamina dan badan usaha lainnya untuk membangun Mini SPBU atau Pertashop di seluruh pesantren-pesantren yang ada di Indonesia yang jumlahnya 30.529.

“Kehadiran Pertashop di Ponpes selain untuk menjamin ketersediaan dan distribusi BBM juga dimaksudkan untuk pemerataan ekonomi dan peluang usaha sehingga akan membuka lapangan kerja dan pada akhirnya akan memperkuat ketahanan ekonomi umat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (1/5/2021).

“Saya berharap kesempatan ini bisa dimanfaatkan agar pendirian Pertashop di lingkungan Pesantren dapat segera terwujud,” imbuhnya saat menggelar sosialisasi pendirian Pertashop di hadapan 50 pimpinan pondok pesantren se-Jawa Tengah bersama Kementerian BUMN, Pertamina dan Bank Syariah Indonesia.

Hadir pada kegiatan sosialisasi tersebut Anggota Wantimpres Maulana Habib Luthfi bin Ali bin Yahya, Menteri BUMN yang sekaligus Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa, Direktur Utama BSI Hery Gunardi, Sekjen MES Iggi Haruman, Direktur Utama PT Pertamina Retail Iin Febrian, Executive General Manager PT Pertamina (Persero) MOR IV Sylvia Grace Yuvenna, Walikota dan Bupati Pekalongan beserta Satuan Kerja Perangkat Daerah.

Hal senada diungkapkan Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir. Ia menyampaikan pentingnya menggerakkan dan membangun ekonomi umat di era pandemi. Menurutnya, pandemi mengajarkan kebersamaan, di saat ekonomi masyarakat terganggu, Pemerintah wajib menggerakkan korporasi untuk menjadi lokomotif keseimbangan ekonomi.

“Termasuk memastikan pesantren menggerakkan ekonomi. Dalam hal ini, dari target 10.000 Pertashop, 1.000 diarahkan untuk digarap oleh pesantren. Saya apresiasi kolaborasi Pertamina, BSI, BPH Migas dan juga Masyarakat Ekonomi Syariah untuk bahu-membahu dan jadi katalisator untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ungkap Erick Thohir.

6 Keuntungan Pertashop

Executive General Manager PT Pertamina (Persero) MOR IV Sylvia Grace Yuvenna mengungkapkan Pertamina memiliki lebih dari 7.000 SPBU namun sebarannya masih belum merata. Dari total 7.196 kecamatan, 53%-nya belum memiliki SPBU. Oleh karena itu Pertashop diharapkan menjadi solusi mendekatkan kepada masyarakat.

Menurutnya, sejak Februari 2020 tahun lalu, Pertamina melakukan MoU dengan Kementerian Dalam Negeri untuk pengembangan Pertashop di seluruh Indonesia yang masih jauh dari SPBU. Tercatat, hingga 25 April 2021 sudah ada 1.670 unit Pertashop di Indonesia, tersebar di seluruh provinsi. Sementara, untuk pondok pesantren beberapa minggu lalu diresmikan Habib Luthfi dan Menteri BUMN di Surusunda Cilacap.

“Pertashop merupakan peluang bagi masyarakat untuk memiliki Penyalur Mini, SPBU skala kecil, resmi dan investasi kecil. Selain menjual BBM, juga bisa menjual LPG dan pelumas Pertamina,” ujar Sylvia.

Adapun keuntungan Pertashop, kata dia, ada enam, yaitu kerja sama saling menguntungkan, margin lebih besar dari SPBU biasa, produk berkualitas, bisa menjual produk lain, dan luas areal kisaran 210 m2 relatif kecil, serta adanya jaminan ketersediaan kuota.

“Berbeda dengan Pertamini yang tidak resmi dan tidak ada jaminan. (Pertashop) persyaratannya jauh lebih ringkas dari SPBU. Jenis Pertashop yang paling diminati adalah gold yang investasi kisaran Rp 250 juta,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menyampaikan menyangkut pembiayaan, BSI siap untuk men-support pendirian 1.000 Pertashop di lingkungan Pesantren yang ditargetkan Menteri BUMN. BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia tetap mendukung dan menumbuhkan usaha kecil, termasuk untuk pesantren akan membantunya dengan cash manajemen sistem.

“Bantuan pembiayaan diberikan secara bertahap seiring kelayakan, akan tetapi jika lancar maka peluang nilai bantuan akan semakin meningkat,” ujar Hery. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here