Muslim Obsession – Sembilan puluh persen wanita muda melaporkan bahwa mereka menggunakan filter atau mengedit foto mereka sebelum mempostingnya secara online, demikian menurut sebuah studi baru.
Temuan menunjukkan bahwa wanita muda merasa di bawah pengawasan terus-menerus, dan kecemasan serta kesusahan ini telah diperkuat selama pandemi Covid-19.
Studi mengatakan bahwa mereka menggunakan filter atau edit untuk meratakan warna kulit mereka, membentuk kembali rahang atau hidung mereka, memperindah berat badan, mencerahkan kulit mereka, dan memutihkan gigi mereka.
Baca Juga: Berhati-hati dalam Menggunakan Media Sosial
“Dengan hampir 100 juta foto diposting setiap hari di Instagram saja, kami belum pernah menjadi masyarakat yang didominasi visual,” kata Rosalind Gill dari City, Universitas London, dalam sebuah pernyataan, dilansir Siasat, Rabu (10/3/2021).
“Mengeposkan di media sosial dapat menghasilkan kesenangan yang intens untuk ‘mendapatkan suka’ dan perhatian yang menghargai, tetapi itu juga merupakan sumber kecemasan besar bagi kebanyakan wanita muda,” tambah Gill.
Untuk penelitian tersebut, tim peneliti melibatkan hampir 200 wanita muda dan non-biner di Inggris.
Penelitian tersebut mendokumentasikan kemarahan anak muda yang terus-menerus dengan media massa yang mereka anggap “terlalu putih”, “terlalu heteroseksual” dan terlalu fokus pada definisi kecantikan yang sangat sempit.
Wanita muda dalam studi tersebut juga menjelaskan secara teratur melihat iklan atau pemberitahuan push untuk prosedur kosmetik – terutama untuk pemutihan gigi, pengisi bibir dan operasi untuk meningkatkan bokong, payudara atau hidung.
Laporan tersebut mengangkat masalah khusus tentang bagaimana standar penampilan menyempit dan bagaimana kemampuan smartphone, bersama dengan aplikasi pengeditan dan pemfilteran, berkontribusi terhadap masyarakat di mana kaum muda merasa di bawah pengawasan forensik terus-menerus oleh rekan-rekan mereka.
