Muslim Obsession – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkonfirmasi pada Selasa (22/2/2022) bahwa varian BA.2 dari strain coronavirus omicron tidak lebih parah dari virus aslinya.
“Berdasarkan sampel orang dari berbagai negara, kami tidak melihat perbedaan tingkat keparahan BA.1 dibandingkan dengan BA.2,” ujar Maria Van Kerkhove, seorang pejabat senior WHO, mengatakan dalam sesi tanya jawab online, dilansir Daily Sabah.
“Jadi ini tingkat keparahan yang sama terkait dengan risiko rawat inap. Dan ini sangat penting karena di banyak negara mereka memiliki sirkulasi yang cukup besar, baik BA.1 maupun BA.2,” imbuhnya.
Van Kerkhove, yang memimpin sisi teknis tim respons COVID-19 WHO, melaporkan temuan komite ahli yang melacak evolusi virus.
Kesimpulan mereka akan melegakan negara-negara seperti Denmark, di mana varian BA.2 dari omicron telah beredar luas.
WHO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa data awal menunjukkan varian BA.2 baru tampak secara inheren lebih menular daripada BA.1, dan bahwa penelitian lebih lanjut sedang berlangsung untuk menemukan mengapa hal ini terjadi.
“Namun sirkulasi global semua varian dilaporkan menurun,” tambahnya.
Coronavirus telah membunuh lebih dari 5,8 juta orang di seluruh dunia, menurut penghitungan Agence France-Presse (AFP) yang dikumpulkan dari sumber resmi.
Dengan mempertimbangkan kelebihan kematian terkait dengan COVID-19, WHO memperkirakan jumlah kematian bisa dua hingga tiga kali lebih tinggi.