Warga Jarak dan Putat Jaya Tolak Kebangkitan Lokalisasi Dolly

1539
Masyarakat tolak keberadaan Dolly (Foto: Republika)

Surabaya, Muslim Obsession – Akhir akhir ini Jarak dan Dolly kembali ricuh dengan munculnya sekelompok kecil masyarakat yang mengatasnamakan warga Jarak dan Dolly telah menggugat pemerintah Kota Surabaya. Dengan dalih yang sangat dipaksakan untuk kamuflase kepentingan mereka yang sesungguhnya.

Yakni sebagai kepanjangan tangan para investor perzinahan untuk menghidupkan kembali lokalisasi prostitusi dan tempat perzinahan Jarak dan Dolly yang sudah runtuh. Hingga menjadi fosil peradaban yang penuh maksiat dan munkarot di kota Surabaya.

Saat ini Jarak dan Putat Jaya, nama baru bagi Dolly sudah menjadi tempat yang baik, nyaman dan ramah bagi tumbuh kembangnya moralitas dan akhlak masyarakat. Khususnya anak-anak  sebagai penerus bangsa yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia. Dalam bingkai negara Kesatuan Republik Indonesia yang harmonis, toleran, aman , tenteram, tertib serta kondusif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebagai bentuk respon atas potensi ancaman keamanan, ketenteraman dan ketertiban masyarakat Jarak dan Putat Jaya (Dolly), dampak dari gugatan mereka atas penutupan lokalisasi prostitusi dan tempat perzinahan di Kota Surabaya, maka Gerakan Umat Islam Bersatu Jawa Timur (GUIB Jatim) akan mensupport Forum masyarakat Jarak dan Dolly (FORKAJI).

Di mana mereka menyuarakan aspirasinya untuk melakukan penolakan atas upaya para investor perzinahan untuk menghidupkan kembali lokalisasi prostitusi dan tempat perzinahan di Surabaya, khususnya Jarak dan Putat Jaya.

Sebagaimana siaran pers yang diterima Muslim Obsession, Senin (3/9/2018) GUIB Jatim itu sendiri beranggotakan 78 Ormas dan lembaga keIslaman di Jawa Timur, Ikatan Da’I Area Eks Lokalisasi (IDEAL-MUI Jatim), persatuan remaja masjid dan musholla putat jaya (PERMATA) , Gerakan  Pemuda Anshor (GP ANSHOR), Barisan Serbaguna Anshor (BANSER), Komunitas Mahasiswa Peduli Ahlak Bangsa,

Aksi bersama  warga  jarak dan putat jaya tolak gerakan kebangkitan kembali lokalisasi dolly adalah aksi damai yang tujuannya sangat jelas, yakni “Tolak upaya menghidupkan kembali lokalisasi prostitusi dan tempat perzinahan Jarak-Dolly” yang dilakukan oleh pihak manapun.

Selama rentang waktu 5 tahun, mulai 2010 sampai 2015 Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur beserta Gerakan Umat Islam Bersatu Jawa Timur ( GUIB Jatim) dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat.

Termasuk di antaranya melibatkan Ormas Islam, Pesantren, Majelis Taklim, Takmir Masjid, Karang Taruna, Kepolisian dan TNI, Perguruan Tinggi, Lembaga swadaya masyarakat serta masyarakat yang tinggal dilokalisasi.

Mereka bahu membahu melakukan proses penutupan lokalisasi dan tempat perzinahan di Jawa Timur secara bertahap tanpa relokasi dengan pendekatan Integratif –  Holistik – Humanistik – Persuasif dan Solutif. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here