Muslim Obsession – Menakjubkan, setelah membaca terjemah Al-Quran empat kali dalam sebulan, seorang wanita di Plymouth, Inggris yang dibesarkan sebagai seorang Kristen memutuskan masuk Islam.
Sebagai akibat dari keputusannya, keluarga dan teman-temannya terkejut, neneknya menggambarkan perubahan keyakinannya hanya sebagai “fase”.
Terlepas dari komunitas Muslim kecil di Plymouth, tiga wanita masuk Islam selama Ramadhan tahun ini.
“Wanita Plymothian yang saya ajak bicara telah mengubah hidupnya menjadi lebih baik dengan mengubah keyakinan agamanya,” ujar dia, dikutip dari The Islamic Information, Senin (5/9/2022).
Maryum dibesarkan di rumah Kristen dan selalu percaya pada Tuhan. Memasuki usia remaja, ia mulai bimbang, tidak lagi memahami pentingnya pergi ke gereja pada hari Minggu atau liturgi tetapi hanya mengikuti gerak iman karena itulah yang telah diajarkan kepadanya.
Setelah kembali ke agama Kristen di awal usia 20-an, ia menghadiri Gereja Injili, yang menurutnya lebih mudah diakses.
Namun, sejak Maryum masuk Islam dan mengucapkan Syahadat di Pusat Islam Kesalehan, dia hanya menjadi seorang Muslim untuk waktu yang singkat.
Perjalanannya ke Islam dimulai setelah mempelajari agama Ibrahim lainnya di universitas.
Namun, baru setelah percakapan dengan seorang tukang listrik yang datang untuk memperbaiki masalah di rumahnya tepat setelah pemboman Manchester, dia merasa termotivasi untuk menyelidiki Islam lebih dalam.
Saya menggulir ponsel saya, dan berkomentar ‘mengerikan itu mengerikan,’ dan dia menjawab, ‘Anda pikir Muslim normal seperti itu?’ Saya menjawab, “Saya tidak mengenal Muslim.” Hal ini mendorong Maryum untuk menyelidiki Islam lebih lanjut.
Selama Ramadhan tahun ini, Maryum membaca Quran – kitab suci Islam – empat kali dalam terjemahan, melakukan penelitian lebih lanjut pada bagian-bagian yang tidak dia mengerti.
Dia berkata: “Ketertarikan awal saya hanya pada apa yang diajarkan Quran; Anda mendapatkan orang-orang yang telah mengambil bagian-bagian dari Quran dan menafsirkannya sebagai kekerasan dan kebencian.”
