Wajib Diketahui Jamaah Haji: Bus Salawat Stop Operasi 16-24 Agustus 2018

1096
Bus Sholawat - Menag
Menteri Agama saat meninjau bus salawat. (Foto: Kemenag)

Makkah, Muslim Obsession — Komisi Tertinggi Pengawas Transportasi Haji Arab Saudi, seperti yang disampaikan Bidang Transportasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1439 H / 2018 M, menegaskan bahwa akhir masa operasi angkutan bus salawat adalah H-3 sebelum fase Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Menurut Kabid Transportasi Subkhan Cholid, layanan bus akan dimulai lagi pada tanggal 14 Dzulhijjah atau 25 Agustus 2018.

“Benar, mulai tanggal 5 Dzulhijjah (16 Agustus 2018) sebelum dzuhur layanan bus salawat akan dihentikan,” ujarnya seperti dikutip dari Kemenag, Senin (13/8/2018).

Lalu bagaimana jika ada jemaah yang tetap menghendaki salat di Masjidil Haram? Subkhan mempersilakan bagi jemaah untuk memilih sendiri angkutan yang digunakan. “Tentu dengan biaya sendiri,” tandasnya.

Namun, pihaknya juga mengingatkan agar waktu 2-3 hari tersebut digunakan untuk konsentrasi persiapan pelaksanaan puncak haji. “Manfaatkan waktu dua-tiga hari untuk persiapan fase Armuzna agar secara fisik dalam kondisi fit,” pesannya.

Ia menambahkan, pada tanggal 6 dan 7 Dzulhijjah atau 17-18 Agustus 2018, seluruh bus ditarik untuk pengaturan dan pembagian layanan di Armuzna. “Semoga jemaah dapat memakluminya,” kata Subkhan.

Selama ini, bus salat lima waktu (salawat) menjadi moda transportasi primadona andalan jamaah haji Indonesia.

Pasalnya, bus yang melayani 12 rute secara cuma-cuma ini merupakan tumpuan jemaah untuk mengantar ke Masjidil Haram menunaikan salat. Jumlah bus yang cukup banyak, membuat waktu tunggu di tiap halte relatif singkat hanya lima menit. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here