Waduh, 85 Persen Rumah Pemotongan Hewan Belum Sertifikasi Halal

195
Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati. (Foto: MUI)

Jakarta, Muslim Obsession – Direktur Utama LPPOM MUI Muti Arintawati menyebut, riset KNEKS bersama Halal Science Center IPB pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 85 persen Rumah Pemotongan Hewan (RPH) belum memiliki sertifikat halal.

Hal ini, menurutnya, bisa menjadi hambatan besar bagi Indonesia yang bercita-cita melakukan sertifikasi 10 juta produk halal.

“Padahal saat ini sertifikasi halal menjadi wajib bagi seluruh produsen yang akan mengklaim produknya halal dan akan dipasarkan di Indonesia,” ujarnya dalam webinar bertema “Cara Mudah Sertifikasi Halal bagi Rumah Potong Hewan” pada 24 Mei 2023 yang termasuk rangkaian kegiatan Festival Syawal LPPOM MUI 1444 H.

Muti menjelaskan, ada beberapa penahapan kewajiban sertifikasi halal. Untuk sektor makanan dan minuman akan diberlakukan pada 19 Oktober 2024. Sebuah produk menjadi mudah disertifikasi halal ketika seluruh bahannya halal dan proses pembuatannya sesuai persyaratan.

Menurutnya, setiap tahapan dari proses produksi harus memenuhi aspek ketelusuran, dari tahap produksi, penerimaan bahan baku, pengolahan, penyimpanan, distribusi, hingga produk sampai ke konsumen.

“Sertifikat halal akan memberikan jaminan halal kepada konsumen dan sebagai pemenuhan regulasi di Indonesia,” ujar dia.

Muti mengatakan, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam sertifikasi halal. Salah satunya pada sektor makanan dan minuman adalah produk hewani beserta turunannya yang kritis pada proses penyembelihannya.

Dia menjelaskan, sebagai dukungan terhadap program Pemerintah, LPPOM MUI telah melakukan program Festival Syawal selama tiga tahun ke belakang untuk mengakselerasi sertifikasi halal. Pada 2021 dan 2022, LPPOM MUI berfokus untuk mendorong UMKM secara umum. Sementara tahun ini, fokus dititikberatkan pada pasokan bahan dari hulu, yaitu RPH.

“Pemilihan RPH sebagai target Festival Syawal tahun ini karena kami melihat kehalalan di hulu menentukan kesuksesan kehalalan produk di hilir. Kami harap, Festival Syawal dapat mendorong tercapainya sertifikasi halal bagi produsen makanan dan minuman sesuai target wajib halal yang telah ditetapkan Pemerintah, yakni pada 2024,” ujar Muti.

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) menyelenggarakan Festival Syawal LPPOM MUI 1444 H dengan tema “Jaminan Halal Dimulai dari Hulu”.

Secara khusus, Festival Syawal LPPOM MUI tahun ini menyasar Rumah Potong Hewan (RPH) untuk mengatasi kelangkaan RPH halal di 34 provinsi di Indonesia.

Bentuknya berupa sertifikasi halal gratis untuk mempercepat pasokan daging halal bagi umat Islam. Tak hanya itu, kegiatan ini juga disemarakkan dengan kegiatan bimbingan teknis meningkatkan pehamaman pelaku usaha, khususnya di RPH, terkait Sistem Jaminan Produk Halal.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here