Usamah Hisyam: Parmusi Tidak Akan Berubah Menjadi Parpol

1437

Jakarta, Muslim Obsession – Usulan agar Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) membentuk parpol baru muncul di tengah dinamika Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-V.

Usulan muncul dari beberapa aktivis senior supaya Parmusi punya nilai tawar yang kuat dalam menyampaikan aspirasi umat di pemerintahan sehingga pengaruhnya bisa dirasakan oleh masyarakat. Usulan itu menuai tanggapan beragam. Namun mayoritas Pengurus Wilayah (PW) Parmusi menolak.

Baca juga:

Parmusi Diusulkan Bentuk Tim Kajian untuk Membentuk Partai Politik

Parmusi Kurang ‘Greget’ Kritik Pemerintah

Soal Muslim Uighur, Parmusi Sarankan Pemerintah Bentuk Tim Investigasi

Bahkan dalam paparannya, Ketua Umum Parmusi H. Usamah Hisyam menyatakan dengan tegas di bawah kepemimpinannya Parmusi tidak akan membentuk atau berubah menjadi parpol. Parmusi, kata dia, akan tetap menjadi ormas.

“Soal usulan menjadi parpol, saya pastikan Parmusi sepanjang kepemimpinan saya tidak berubah menjadi parpol. Itu garansi saya,” ujar Usamah di Hotel Grandhika, Sabtu (21/12/2019) malam.

Menurutnya, Parmusi akan tetap menjadi ormas yang fokus pada gerakan dakwah, bukan lagi menjadi gerakan politik. Hal itu sesuai dengan hasil keputusan Muktamar Parmusi 2015 lalu di Batam. Karena itu, gerakan dakwah Parmusi harus semakin diperluas dengan mendirikan Desa Madani.

“Parmusi orentasinya tetap pada gerakan dakwah karena itu sudah menjadi keputusan Muktamar lalu. Jadi saran saya ke PW tetap fokus pada gerakan dakwah dengan terus mendirikan Desa Madani,” tandasnya.

Parmusi memang tidak akan berubah menjadi parpol. Namun, Usamah tidak melarang kepada kader Parmusi untuk berkarier di parpol tertentu. Bahkan bila perlu bisa menjadi pemimpin di parpol. Yang pasti Parmusi secara institusi tidak berganti menjadi parpol.

Parmusi Besar karena Gerakan Dakwah

Ketua PW Parmusi Maluku Ustadz Abu Imam Rumbara menjadi salah satu pengurus wilayah yang menolak usulan tersebut. Menurutnya, ia akan menjadi orang pertama yang keluar dari Parmusi jika ormas ini berganti menjadi parpol.

“Kalau Parmusi menjadi parpol saya orang pertama yang akan keluar,” tegasnya kepada Muslim Obsession.

Abu Imam mengatakan, sekarang banyak orang menjadi kader Parmusi karena ormas ini fokus kepada dakwah. Termasuk dirinya. Sebab itu, tidak setuju dengan usulan itu. Ia menilai, Parmusi bisa menjadi besar justru karena gerakan dakwahnya yang langsung menyentuh masyarakat.

“Konsen Parmusi di bidang dakwah dan keumatan saya yakin bisa menjadikan Parmusi semakin berkembang, karena pendekatan dakwah lebih mudah diterima oleh masyarakat dibandingkan politik,” ujar Ustadz Abu.

Ia mengaku sudah membuktikan pernyataannya. Sejak 2003 lalu, saat dirinya membangun pondok pesantren di Ambon dan sejumlah wilayah di Maluku.

Dari tahun ke tahun, banyak warga di Maluku yang menjadi mualaf dan bisa turut merasakan pendidikan di sekolah seperti halnya warga Indonesia yang lain.

“Pendekatan dakwah itu kan merangkul mengayomi, menjadikan kita semua bagian dari saudara. Untuk itu saya yakin jika konsistensi ini terus dipegang, maka Parmusi bukan hanya besar di Maluku tapi juga seluruh Indonesia,” jelasnya.

Diketahui Parmusi menggelar Mukernas ke-V di Hotel Grandhika Iskandarsyah, Jakarta Selatan pada 20-22 Desember 2019. Mukernas yang dihadiri para pengurus wilayah perwakilan dari 28 provinsi di Indonesia ini mengangkat tema “Membangun Politik Peradaban Melalui Gerakan Dakwah Desa Madani Parmusi untuk Indonesia Maju.” (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here