Jakarta, Muslim Obsession – Politisi senior Partai Golkar Ridwan Hisjam meminta Airlangga Hartarto untuk segera mundur dari kursi Ketua Umum Partai Golkar, pasalnya ia telah menjalani pemeriksaan di Kejaksaan Agung terkait kasus korupsi ekspor minyak sawit mentah (CPO) periode 2021-2022 beserta turunannya.
Awalnya dalam Podcast Akbar Faizal yang tayang pada Selasa 25 Juli 2023, Ridwan menyatakan dirinya hanya meminta agar Airlangga segara mendeklarasikan diri sebagai calon Presiden, dengan mundur dari jabatan menteri dan fokus bekerja untuk memenangkan Partai Golkar.
Namun, setelah ia diperiksa Kejagung pada Senin pagi 24 Juli 2023 hingga malam hari selama 12 jam, Ridwan kemudian berubah pikiran, ia kini justru memintanya agar mundur dari Ketum Partai Golkar.
“Dengan kasus tadi malam, terus terang sejak tadi pagi setelah shalat subuh, berubah pikiran saya ini. Airlangga harus mundur. Orang bilang, Ridwan ini kaya orang gila. Ohhhh! Kita ini pakai ilmu hikmah,” ujar Ridwan.
Anggota Dewan Pakar Partai Golkar ini menyatakan, alasan kenapa Airlangga harus mudur dari jabatan Ketum Golkar, adalah demi menyelematkan Partai Golkar itu sendiri. Terlebih menjelang Pilpres 2024.
“Jadi setelah shalat subuh, itu kaya ada yang bilang, hai temanmu (Airlangga) selamatkan, Airlangga harus mundur,” ucap Ridwan.
“Mundur dar mana.? Tanya Akbar Faizal.
“Dari Partai Golkar,” jawab Ridwan.
Adapun soal jabatannya sebagai Menko Perekonomian, Ridwan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo. “Kalau urusannya menteri kewenangan Presiden, saya tidak perlu menyarankan,” ucapnya.
Menurut Ridwan kasus korupsi adalah musuh rakyat, dan itu sangat merugikan jika itu terus dikait-kaitkan dengan kader Partai Golkar, terlebih dengan jabatan Ketua Umum. Karenanya, dengan realistis untuk menyelematkan partai, Airlangga disarankan mundur.
“Saya bukan tidak mau membela Airlangga, tapi sejak awal sudah membela Airlangga, tapi Airlangga-nya yang tidak mau,” tegas Ridwan. (Al)