Ucapan “Takbir” yang Salah Tempat

1492
"...dan agungkanlah Dia dengan pengagungan yang sebesar-besarnya," QS. Al-Isra: 111.

Muslim Obsession – Setiap ucapan ada tempatnya, apalagi ucapan yang diajarkan agama. Namun dewasa ini segelintir umat Islam ada yang tidak menempatkan ucapan tersebut sesuai kaidahnya.

“Dulu, para guru kami mengajarkan bahwa setiap ucapan ada tempatnya. Terkhusus ucapan yang diajarkan agama,” tulis Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) di akun Instagramnya, Jumat (12/7/2019).

TGB mencontohkan, salah satu ucapan yang seringkali salah penempatannya adalah Takbir atau mengucap “Allahu Akbar”.

Menurut mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, selain dalam ritual ibadah yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, Takbir juga dilantunkan saat hari raya, menerima kabar gembira, atau mendapat apa yang diharapkan.

“Itupun dengan adabnya: khusyuk, tenang dan suara yang baik,” jelasnya seraya menukil akhir ayat 111 dalam QS. Al-Isra.

Saat ini, sayangnya, Takbir sering diucapkan orang tidak pada tempatnya. Misalkan, Takbir diucapkan saat perhelatan politik.

“Memuji diri sendiri, Takbir. Menghujat orang lain, Takbir. Menyebar fitnah dan berita bohong, Takbir. Menebar kebencian dan kerusuhan, Takbir. Takbir bukan mainan,” tegasnya.

TGB mengajak umat Islam untuk memuliakan ucapan Takbir dengan menempatkannya pada tempatnya. Karena menurutnya, Takbir berarti pengucapan untuk mengagungkan Allah.

“Bukan mengagungkan hawa nafsu, diri sendiri atau kelompok,” pungkasnya. (Fath)

View this post on Instagram

° ° Dulu, para guru kami mengajarkan bahwa setiap ucapan ada tempatnya. Terkhusus ucapan yang diajarkan agama. Takbir, misalnya, selain dalam ritual ibadah yang dicontohkan Rasul yang mulia, juga dilantunkan saat hari raya, menerima kabar gembira, atau mendapat apa yang diharapkan. Itupun dengan adabnya : khusyuk, tenang dan suara yang baik. ° Sekarang, kita sering mendengar takbir tidak pada tempatnya. Saat perhelatan politik, takbir. Memuji diri sendiri, takbir. Menghujat orang lain, takbir. Menyebar fitnah dan berita bohong, takbir. Menebar kebencian dan kerusuhan, takbir. ° Takbir bukan mainan. Mari muliakan ucapan itu dengan menempatkannya pada tempatnya. Takbir : mengagungkan ALLOH. Bukan mengagungkan hawa nafsu, diri sendiri atau kelompok.

A post shared by Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi (@tuangurubajang) on

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here