Muslim Obsession – Saat berdoa, pada umumnya yang disampaikan adalah permohonan yang tekait dengan urusan duniawi. Adapun doa-doa terkait urusan akhirat hanya dipanjatkan dalam kesempatan tertentu dan itupun sangat minimalis.
Menurut Ustadz Syafiq Riza Basalamah, cara berdoa seperti ini harus diubah. Ketika berdoa, sebaiknya ada dimensi ukhrawi yang dipanjatkan.
“Kita ini doanya, kalau tidak jodoh, rezeki, jodoh, rezeki. Tolong diubah..” tuturnya dalam sebuah potongan ceramah yang diunggah akun @syafiqrizabasalamah_official di Instagram.
Ia kemudian memberikan contoh tentang Abdullah bin Al-Mubarak. Sosok ahli hadits ini ketika hendak meminum air zamzam, ia berdoa, “Ya Allah, aku minum air zamzam ini agar tidak kehausan di Padang Mahsyar”.
“Kita doa cuma minta sehat, minta supaya awet muda, kuat. Cobalah jamaah yang kita minta itu harus melampaui dunia ini. Karena sesukses apapun antum di dunia antum akan tinggalkan,” tegas Ustadz Syafiq.
Abdullah bin Al-Mubarak, yang dikenal dengan julukan Syaikh al-Hadits pada zamannya, lahir di Marwa pada 118 H. Ia meninggal dunia di Hait pada bulan Ramadhan tahun 181 H usai perang melawan tentara Romawi, dalam usia 63 tahun. Beliau adalah seorang hafizh (ahli hadis), mujahid, pengusaha, dan penjelajah.
Abdullah bin Al-Mubarak menghabiskan umurnya untuk melaksanakan ibadah haji, jihad, dan berdagang. Karena itu, beliau dikenal dengan “Al-Safar” (orang yang sering melakukan perjalanan). Gelar Abdullah bin Al-Mubarok cukup banyak, di antaranya: al-Hafizh, Syaikh al-Islam, Fakhr al-Mujahidin dan pemimpin para ahli zuhud. (Fath)
