Tukang Jualan ini Punya Mental Kaya, Baca Saja Kisahnya!

934
Ilustrasi: Tukang Jualan.

Muslim Obsession – “Bersedekah itu gak mesti nunggu kaya”. Pernah mendengar kalimat itu? Ya. Bersedekah memang tak harus menunggu kaya, karena saat susah pun kita sejatinya harus tetap bersedekah.

Nyatanya, sedekah saat kaya atau miskin hanyalah persoalan mental. Banyak orang kaya tapi punya mental miskin. Sebaliknya, banyak orang miskin tapi punya mental kaya. Mau bukti?

Berikut ini ada sebuah kisah yang sangat menginspirasi. Beredar viral di media sosial, kisah ini mengajari kita bagaimana memiliki mental kaya.

Mari kita simak!

Terpaksa harus keluar rumah siang tadi, karena gak bisa order GoBike, jadi saya naik angkot. Tapi aku dapat pelajaran berharga banget hari ini.

Kang Jualan sama Kang Angkot yang ada di foto itu mengobrol sepanjang jalan. Gak jauh-jauh lah yang diobrolin soal Covid 19 dan PSBB ini. Gak tahu kenapa saya pengen foto aja suasana diangkot tadi.

Tapi yang menarik mereka berdua tidak mengeluh. Mereka saling menyemangati. Kata si Kang Jualan bilang gini kurang lebih, “Wios we kang urang mah ikhtiar we sakedik oge nu penting anak pamajikan bisa makan (tidak apa kang kita ikhtiar saja, sedikit juga yang penting anak istri bisa makan)”.

Terus kata Kang Angkot “Muhun Kang. Nu beunghar mah moal jiga urang lieur neangan duit, tapi lieur miceunan duit…(iya kang, orang kaya sih tidak akan seperti kita pusing cari duit, tapi pusing buang-buang duit..)”.

Sampai di suatu tempat, si Kang Jualan ini turun dari angkot. Perkiraan saya ongkosnya 3.000 rupiah. Saya lihat si Kang Jualan itu pegang uang 5.000 rupiah. Dan Masya Allah..pas bayar, dia bilang ke si Kang Angkot:

Wios we Kang, teu kedah diangsulan. Bagi-bagi rezeki sakedik ewang… (tidak apa-apa tidak usah kembalian, bagi-bagi rezeki sedikit)”.

Si Kang Angkot nunuhunan (berterima kasih) sampai-sampai murudul (berhamburan) banyak doa buat Kang Jualan itu.

Kalau orang Sunda bilang mah, teu pira! Hanya 2.000 rupiah tukang jualan itu dengan ikhlas berbagi, padahal mungkin dia juga gak terlalu berlebih keuangannya.

Saya malu dan yang tadinya pegang uang pas, langsung tukar dengan nominal yang lebih besar buat bayar angkot.

Dari sini lagi-lagi saya belajar, berbagilah semampumu, meskipun sekadar gak ambil uang kembalian angkot. Buat mereka itu sangat berharga.

Jadi, kaya itu bukan perkara uang banyak atau sedikit, tapi MENTAL nya sudah seperti orang KAYA, niat memberi meski hanya sedikit yang kita mampu.

I learn to give.. Not because I have many

But because I know exactly how it feels to have nothing

Barakallah

 

(Semoga Allah merahmati dan memberikan barokah kepada penulis kisah ini. Aamiin.)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here