Tuduhan terhadap UFO Tak Berdasar, Penasihat Hukum: Kita Akan Lawan

915
Koordinator Tim Penasehat Hukum (PH) Ustadz Farid Ahmad Okbah (UFO), Ismar Syafrudin. (Foto: Edwin B/OMG)

Jakarta, Muslim Obsession – Koordinator Tim Penasehat Hukum (PH) Ustadz Farid Ahmad Okbah, Ismar Syafrudin, menegaskan bahwa tuduhan bahwa Ustadz Farid Ahmad Okbah (UFO) terlibat terorisme tidak berdasar.

Menurutnya, banyak aksi yang tidak fair dalam penanganan kasus ini sehingga pihaknya akan melakukan perlawanan maksimal saat persidangan.

“Yang paling pasti kita dari tim hukum akan melakukan perlawanan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kasus ini. Yang pasti hal-hal yang kita lakukan adalah tidak keluar dari rel. Intinya kita siap dengan segala sesuatunya,” ujar Ismar kepada Obsession Media Group (OMG), Ahad (29/8/2022) malam.

Ismar yang juga menjadi penasihat hukum bagi Ustadz Ahmad Zain An-Najah dan Ustadz Anung Al-Hamat, berharap tim majelis hakim untuk fair dalam penanganan kasus ini. Terlebih kasus UFO mendapatkan perhatian masyarakat luas, terutama umat Islam di Tanah Air.

Ismar menyebut, sidang lanjutan yang rencananya digelar pada Rabu (31/8) boleh jadi diikuti massa, mengingat UFO merupakan seorang ulama, seorang publik figur, dan aktifis pergerakan di banyak Ormas Islam.

“Kita tidak bisa melarang, sebagai publik figur ya wajar kalau banyak orang-orang yang merasa ingin berpartisipasi dalam permasalahan ini. Kita yakin pasti massa banyak yang hadir, karena murid-murid beliau itu luar biasa. Mereka itu merasa orang-orang yang dirugikan dengan peristiwa ini. Mereka selama ini giat untuk berdakwah di pelosok tanah air,” ungkapnya.

Ismar menilai, sejak awal menangani kasus dia tidak melihat ada tindakan kliennya yang terhubung dalam tindakan terorisme. Apalagi dirinya dan umat mengenal bahwa UFO memiliki karakter seorang ulama yang santun dan nasionalis.

Dengan karakter tersebut, sebut Ismar, UFO bahkan pernah diterima Presiden Joko Widodo, berdakwah di Kepolisian sampai Polda-Polda mengundangnya untuk bicara di seluruh Indonesia.

“Makanya kita bingung. Pernah bertemu dengan seorang kepala BNPT Pak Boy Rafli, itu pernah. Pernah bertemu dengan mantan Kapolri Tito Karnavian dan saya ikut mendampingi. Makanya kita merasa aneh. Malah kasusnya kalau kita melihat trek record beliau, buka saja jejak digital beliau,” tegas Ismar.

Seharusnya, desak Ismar, Densus atau penyidik atau JPU berterima kasih kepada UFO karena ikut serta dalam memberikan pemahaman tidak berbuat radikal, untuk berbuat tidak menentang pemerintahan, dan lainnya.

“Sangat banyak, termasuk penghormatan kepada bendera merah putih. Beliau punya rekam jejak digitalnya. Maka dari itu kita bingung kalau beliau dianggap orang-orang radikal,” jelasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here