Tolak Dukung LGBT, Pemain Klub Liga Prancis Toulouse Dicoret dari Skuad

402
penyerang Toulouse dan timnas Maroko Zakaria Aboukhlal.

Muslim Obsession – Akhir pekan lalu, para pemain Liga Prancis diminta mengenakan nomor berwarna pelangi pada jersi mereka. Sebagian dari mereka merespons dengan menolaknya, sehingga dicoret dari skuad di masing-masing klubnya.

Salah satu klub sepakbola yang mencoret beberapa pemannya adalah Toulouse. Klub ini mencoret sejumlah pemain dari skuad matchday untuk laga Ligue 1 melawan Nantes pada Ahad (14/5/2023) kemarin setelah mereka menolak diasosiasikan dengan gestur dukungan menentang homofobia.

Mengutip Goal, Selasa (16/5/2023), pemain di dua divisi teratas liga Prancis, Ligue 1 dan Ligue 2, akhir pekan kemarin diminta mengenakan nomor berwarna pelangi pada jersi mereka sebagai bentuk dukungan untuk Hari Internasional Melawan Homofobia, Transfobia, dan Bifobia yang diperingati tanggal 17 Mei.

Namun, sejumlah pemain tidak menyetujui hal ini, termasuk di antaranya penyerang Toulouse dan timnas Maroko Zakaria Aboukhlal.

“Beberapa pemain dari skuad profesional telah mengekspresikan penentangan dengan pengaitan citra mereka dengan warna pelangi yang mewakili pergerakan LGBT,” demikian rilis resmi Toulouse.

“Meski menghormati pilihan individual dari para pemain, dan menyusul beberapa diskusi, Toulouse Football Club telah memilih untuk meninggalkan pemain-pemain dimaksud dari pertandingan [melawan Nantes].”

Aboukhlal, pemain internasional Maroko kelahiran Belanda, menyatakan ia memang menolak bertanding dan meminta agar pilihannya juga dihormati.

“Saya telah mengambil keputusan untuk tidak ambil bagian dalam laga hari ini [Minggu],” tulis eks penggawa PSV Eindhoven dan AZ Alkmaar itu di Twitter.

“Respek adalah nilai yang saya junjung sangat tinggi. Ini meluas ke orang lain, tapi juga mencakup respek untuk keyakinan pribadi saya sendiri. Oleh karenanya, saya tidak yakin saya orang yang paling pas untuk berpartisipasi dalam kampanye ini.”

Partai antara Toulouse dan Nantes berakhir imbang tanpa gol.

Sementara itu, pelatih Brest Eric Roy menyayangkan jadwal kampanye dukungan terhadap LGBT ini yang dilaksanakan di tengah fase genting musim Ligue 1 yang kini tinggal menyisakan tiga pertandingan.

“Pemrograman menentang homofobia hari ini merupakan bencana besar,” katanya menyusul kemenangan Brest 1-0 atas Auxerre.

“Anda bisa lihat ada beberapa pemain yang bermasalah dengan kampanye ini. Semua orang bebas mengekspresikan pendapat mereka. Secara pribadi saya tidak masalah dengan ini. Tapi ada beberapa pemain yang mungkin keberatan.”

“Jika demikian, Anda seharusnya tidak menjadwalkan kampanye ini di periode ketika Anda tahu beberapa pemain sedang berjuang menghindari degradasi. Anda bisa melakukannya pada September atau Desember,” pungkas Roy.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here