Tim Kemanusiaan Parmusi Terpaksa Dievakuasi dari Lokasi Bencana Tsunami

1519
Kertamukti 1
Pasca tsunami Selat Sunda yang terjadi pada tanggal 22 Desember malam, Desa Kertamukti Kec. Sumur, Ujung Kulon, Banten gelap gulita, Kamis (27/12/2018). Kabar akan adanya tsunami susulan pada pukul 01.00 dini hari nanti memaksa Tim Kemanusiaan Parmusi dievakuasi petugas setempat. (Foto: Edwin B/OMG)

Pandeglang, Muslim Obsession – Rombongan Aksi Kemanusiaan Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) SaveHelp Tsunami Banten tiba di Kecamatan Sumur, Pandeglang, pukul 17.30 WIB, Kamis (27/12/2018).

Tim langsung menuju Pondok Pesantren Darul Afkar pimpinan Ustadz Tohir Mulyadi yang juga merupakan Dai Parmusi Pandeglang, Banten. Darul Afkar merupakan pondok pesantren binaan Parmusi yang letaknya sekitar 100 meter dari bibir pantai.

Usai makan malam, tim yang berjumlah 23 orang tersebut menggelar rapat untuk persiapan bakti sosial, seperti membagikan sembako dan pengobatan gratis serta trauma healing bagi korban Tsunami.

“Melalui trauma healing ini kami akan memberikan motivasi kepada korban, juga memberikan dukungan rohani untuk penguatan iman dan takwa yang akan disampaikan KH. Athoillah,” tutur Ketua Tim Kemanusiaan Parmusi, Mulyadi Ikhsan kepada Muslim Obsession, Kamis malam (27/12/2018).

Namun, tim terpaksa dievakuasi petugas SAR dari Kecamatan Sumur karena kondisi lokasi bencana di Desa Kertamukti gelap gulita, tak ada penerangan. Hingga maghrib, lokasi tersebut sudah kosong hanya tersisa Tim Parmusi. Menurut informasi dari petugas, seluruh warga setempat sudah mengungsi ke atas bukit.

Lebih dari itu, jelas Mulyadi, pukul 21.30 berembus informasi bahwa kondisi Gunung Anak Krakatau semakin berbahaya. Bahkan beredar kabar akan kembali terjadi tsunami pada sekitar pukul 01.00 dini hari nanti.

“Awalnya kami bersikukuh untuk tetap tinggal di Darul Afkar. Namun karena alasan itu petugas meminta kami untuk segera keluar dari lokasi bencana,” tandas Mulyadi.

Oleh karena itu, berdasarkan instruksi Ketua Umum Parmusi, tim bergerak mengevakuasi diri ke Desa Citangkil yang letaknya berada di atas bukit. Tim Kemanusiaan Parmusi saat ini berada di kediaman H. Eman yang merupakan salah seorang wali santri Darul Afkar.

“Rencananya malam ini kami akan menginap. Baru esok pagi kami akan kembali ke lokasi bencana, itupun jika situasinya memungkinkan,” ujar Mulyadi.

Mulyadi menjelaskan, lokasi bencana di Kecamatan Sumur sangat mencekam. Dalam suasana gelap gulita, Tim Kemanusiaan Parmusi masih mencium bau amis yang sangat menyengat. Diperkirakan bau itu berasal dari mayat-mayat yang masih belum dievakuasi. Di sepanjang jalan juga masih terlihat banyak mobil dengan kerusakan yang parah.

Rombongan yang dipimpin Mulyadi Ikhsan terdiri dari Ketua Umum PP Parmusi H. Usamah Hisyam, Wakil Sekjen H. Aidil Adha, Soraya, Dr. Jamilah, Hadi Zakaria, Mauludin Lubis, Ketua Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) Banten KH. Athoillah, Ketua PD Parmusi Lebak H. Didin Syafrudin. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here