Tidak Tampak, Tapi Sangat Berdampak

667

Oleh: A. Hamid Husain (Alumni Pondok Modern Gontor, King Abdul Aziz University, dan Ummul Qura University)

Salah satu karunia terbesar Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya adalah AS-Sitaarah (الستارة) di mata.

Sungguh nikmat Sitaarah di mata ini harus kita syukuri dengan memanfaatkan MATA untuk memperbanyak MEMBACA ayat-ayat Allah yang tertulis, yaitu Al-Quran dan ayat-ayat yang tidak tertulis, yaitu ayat-ayat KAUNIYYAH yang terhampar luas di mana-mana.

Sitaarah adalah “PEMBATAS” yang berfungsi, membatasi penglihatan manusia kepada makhluk tertentu, antara lain Jin, Iblis, Setan, Malaikat, dan hal-hal ghaib lainnya.

Maka dengan adanya Sitaarah ini, kita tidak bisa melihat Jin, Setan, Iblis, Malaikat dan hal hal ghaib lainnya.

BACA JUGA: Saatnya Melakukan Uzlah

Jika saja manusia tidak diberi “Sitaarah” pada penglihatan, maka setiap hari hidup kita akan terganggu oleh pemandangan yang menakutkan dan mengerikan, hidup akan terasa mencekam.

Namun, Sitaarah ini akan mulai diangkat sedikit demi sedikit, secara bertahap, pelan-pelan MENJELANG kematian seseorang, saat akan sakaratul maut. Dan saat inilah, mata mulai bisa melihat hal-hal yang ghaib yang sebelumnya tidak bisa terlihat.

TRUE STORIES:

Agar manusia selalu berhati hati, berdzikir dan berdoa, maka, Allah SWT memberi isyarat melalui makhluk-Nya yang lain, yaitu kepada beberapa hewan.

Sesuai sabda Rasulullah ﷺ bahwa:

– Allah telah menciptakan banyak makhluk yang tidak bisa dilihat oleh mata manusia, namun Allah mengingatkan agar manusia berhati-hati terhadap kejahatannya.

– Rasulullah ﷺ berpesan: setiap mendengar gonggongan anjing yang bersuara tinggi dan panjang beda dengan gonggongan biasanya, atau suara tinggi melengking dari Himar (keledai) di malam hari, tidak seperti suaranya yang biasa, maka mohonlah perlindungan “Ta’awwudz” pada Allah SWT. (baca antara lain: A’uudzu Billaahi Minas Syaitonir Rajiim). Atau doa-doa Ta’awwudz lainnya yang telah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.

BACA JUGA: Istri dan Anak Berpotensi Menjadi Musuh yang Sangat Berbahaya

– Karena kedua hewan ini, yakni anjing dan keledai, mampu melihat apa yang tidak mampu kita lihat.

– Dan batasi keluar malam, karena Allah mengizinkan setan bertebaran di jalanan pada malam hari.

– Jika malam tiba, tutuplah pintu pintu rumah dan baca “Basmalah” saat menutupnya.

– Jika malam, tutup juga tempat tempat makanan, periuk, piring dan gelas gelas isi minuman dengan membaca “Basmalah”.

– Setan tidak akan mampu membuka apapun yang di saat ditutup dibacakan “Basmalah” (Bismillaahir Rahmanir Rahiim).

– Wadah seperti periuk, gelas, piring, mangkok tempat air dan lainnya yang sedang kosong, agar ditaruh dalam posisi terbalik, tidak mudah ditimpa sesuatu atau kotoran.

BACA JUGA: Ingat Umur

Demikian inti terjemahan Hadis Sahih dari Rasulullah ﷺ yang diriwayatkan oleh Al-Imam Al-Bukhari dari Abu Hurairah RA sebagai berikut:

للهِ تَعالى مَخلوقاتٌ لا نَستطيعُ رُؤيتَها، ولكنْ حذَّرَنا اللهُ سُبحانَه مِن شَرِّها فَضْلًا منه عزَّ وجلَّ. عن جابر بن عبدالله -رضي الله عنهما-ان رسول الله-ﷺ -قال: (إذا سَمِعْتم نُباحَ الكلابِ ، ونَهِيقَ الحَمِيرِ من الليلِ ؛ فتَعَوَّذُوا باللهِ من الشيطانِ ؛ فإنهن يَرَيْنَ ما لا تَرَوْنَ ، وأَقِلُّوا الخروجَ إذا هَدَأَتِ الأَرْجُلُ ؛ فإنَّ اللهَ – عَزَّ وجَلَّ يَبُثُّ من خلقِه في ليلِه ما يشاءُ ، وأَجِيفُوا الأبوابَ ، واذكروا اسمَ اللهِ عليها ؛ فإنَّ الشيطانَ لا يفتحُ بابًا إذ أُجِيفَ وذُكِرَ اسمُ اللهِ عليه ، وغَطُّوا الجِرَارَ ، وأَكْفِئُوا الآنيةَ ، وأَوْكُوا القِرَبَ). المصدر: تخريج مشكاة المصابيح – 4232

الشرح

للهِ تَعالى مَخلوقاتٌ لا نَستطيعُ رُؤيتَها، ولكنْ حذَّرَنا اللهُ سُبحانَه مِن شَرِّها فَضْلًا منه عزَّ وجلَّ؛ ولأنَّ هذه المخلوقاتِ ربَّما تُوقِعُ بالإنسانِ الضَّرَرَ؛ فإنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قد بيَّن كيف يُحصِّنُ المُسلِمُ نفسَه من ضَرَرِ هذه المخلوقاتِ، كما يقولُ النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ في هذا الحديثِ: “إذا سَمِعتُم نُباحَ الكِلابِ”، أي: صَوتَها العاليَ الذي تُعرَفُ به، “ونَهيقَ الحِمارِ”؛ وهو صَوْتُ الحِمارِ العالي الَّذي يُعرَفُ به، “باللَّيلِ” وخُصَّ اللَّيلُ لانتِشارِ شَياطينِ الإنْسِ والجِنِّ فيه، وكَثرَةِ إفْسادِهم، فإذا سَمِعتُم صَوتَهما “فتَعَوَّذوا باللهِ من الشَّيْطانِ”، أي: استَعيذوا باللهِ من الشَّيْطانِ الرَّجيمِ؛ “فإنَّهن يَرَيْنَ ما لا تَرَوْنَ”، أي: إنَّهم يُبصِرونَ الشَّيْطانَ، كما جاء في الحديثِ الذي خرَّجه البُخاريُّ عن أبي هُرَيرَةَ، أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قال: «إذا سَمِعتُم نَهيقَ الحِمارِ؛ فتَعَوَّذوا باللهِ من الشَّيْطانِ؛ فإنَّها رَأَتْ شَيْطانًا». ثم قال النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: “وأَقِلُّوا الخُروجَ إذا هَدَأَتِ الرِّجْلُ”، أي: ولا تُكْثِروا الخُروجَ من مَنازِلِكم إذا قَلَّ تَرَدُّدُ النَّاسِ في الطَّريقِ، وقَلَّ خُروجُ النَّاسِ من مَنازِلِهم؛ “فإنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يَبُثُّ في لَيلِه مِن خَلْقِه ما يَشاءُ”، أي: فإنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يَنشُرُ ويُرسِلُ في اللَّيلِ من مَخْلوقاتِه من الجِنِّ والشَّياطينِ والحَيَواناتِ المُضِرَّةِ، فمَن أكثَرَ الخُروجَ حين ذاك لغَيرِ غَرَضٍ شَرْعيٍّ أوشَكَ أنْ يَحصُلَ له أذًى؛ لمُخالَفَتِه للمَشروعِ

ثم بيَّن النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ بعضَ الآدابِ التي يَنبَغي على المُسلِمِ أنْ يَنتَبِهَ إليها؛ حتى يُحصِّنَ نفسَه من شَرِّ هذه المخلوقاتِ، فقال صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: “وأَجِيفوا الأبْوابَ، واذكُروا اسمَ اللهِ عليها”، أي: أَغْلِقوا الأبْوابَ، واذْكُروا اسمَ اللهِ عزَّ وجلَّ وأنتم تُغلِقونَها؛ “فإنَّ الشَّيْطانَ لا يَفتَحُ بابًا أُجيفَ، وذُكِرَ اسمُ اللهِ عليه”، أي: لا يَقدِرُ على النَّفاذِ منه، “وغَطُّوا الجِرارَ” جَمْعُ جَرَّةٍ، أي: الأواني، “وأَوْكِئوا القِرَبَ” القِرَبُ هي الأوعيةُ الذي يُوضَعُ فيه الماءُ، والوِكاءُ هو الخَيْطُ الذي يُربَطُ به الوِعاءُ، والمُرادُ: أَغْلِقوا الأوعيَةَ التي يُوضَعُ فيها الماءُ، وارْبِطوها بِرِباطِها الذي يَحفَظُها مِن الهَوامِّ ونَحوِها، “وأَكْفِئوا الآنِيَةَ”، أي: تُغَطَّى ويُحجَبُ ما فيها من طَعامٍ، ولعلَّ المُرادَ بها الأواني الفارِغَةُ، فيكونُ المُرادُ: قَلْبَها على وَجْهِها؛ لِئَلَّا يَدُبَّ عليها شَيءٌ أو تَتَنجَّسَ

BACA JUGA: Berpakaianlah yang Bagus Jangan Seenaknya

POINTERS:

1- Sering-seringlah membaca “Ta’awwudz” (A’uudzu Billaahi Minas Syaitonir Rajiim) dan “Basmalah” (Bismillaahir Rahmaanir Rahiim), niscaya hidup akan selamat jauh dari gangguan.

2- Sering-seringlah membaca Al-Quran di rumah: Ayat Kursi, QS. Yaa Siin, QS. Al-Kaafiruun, dan lain-lain.

Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dari gangguan Setan, Jin, dan Iblis. Aamiin Yaa Allah.

Wallahu a’lam bish shawab.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here