Tertarik dengan Gerakan Dakwah Desa Madani, Sekda Sulteng Gabung dengan Parmusi

761

Palu, Muslim Obsession – Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Hidayat Lamakarate tertarik dengan program Gerakan Dakwah Desa Madani Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi). Ia pun menyatakan kesediannya bergabung dengan Parmusi untuk berjuang bersama-sama dalam Gerakan Dakwah Desa Madani.

Karenanya, ia mau menghadiri acara pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) III Parmusi Provinsi Sulteng di Kota Palu, pada Sabtu (7/3/2020) yang juga dihadiri Ketua Umum Parmusi H. Usamah Hisyam, Ketua PW Parmusi Sulteng Abdul Rahman Thaha, Kepala Bagian Operasi Bimbingan Masyarakat Polda Sulteng AKPB S. Amma, Kepala Pembinaan Mental Korem 132 Tadu Laku Sulteng, Kapten Mansyur L, serta jajaran pengurus daerah Parmusi.

Ada beberapa alasan mengapa ia tertarik bergabung dengan Parmusi. Pertama, mendengar kepanjangan dari Parmusi saja ia merasa sudah bagian dari ormas ini. Karena sesama Muslim semua bersaudara. Kata persaudaraan menyadarkan adanya ikatan yang kuat hububungan batin atar sesama umat manusia.

“Namanya saja sudah persaudaraan berarti kita sebagai umat Muslim sudah otomatis bagian dari Parmusi. Parmusi mengajarkan kita untuk bersaudara mencintai terhadap sesama. Itulah kenapa saya ingin bergabung dalam wadah Persaudaraan Muslimin Indonesia,” ujar Hidayat di depan para tamu undangan yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah di Hotel Grand Wisata, Sabtu (7/3/2020).

Kedua, tentu karena program-program yang dijalankan Parmusi. Dengan paradigma barunya, Parmusi dinilai telah melakukan lompatan yang dahsyat, yakni membangun gerakan dakwah Desa Madani hampir seluruh wilayah pelosok negeri. Hidayat juga mengaku sejak awal senang terlibat dalam kegiatan sosial keumatan.

“Kita melakukan aktivitas ekonomi, sosial, dan pendidikan di masyarakat dengan dasar Tauhid itu kan bagus sekali. Saya melihat Parmusi melakukan itu. Jadi saya punya harapan bisa bergabung, minimal jadi anggota,” tutur Hidayat yang disambut dengan tawa oleh para peserta.

Mendengar dan menanggapi apa yang disampaikan Hidayat, Ketua Umum Parmusi H. Usamah turut gembira karena salah satu putra terbaik Sulteng mau bergabung dengan Parmusi. Ia yakin keberadaan Hidayat di Parmusi bisa memberikan dampak positif bagi kemajuan Gerakan Dakwah Desa Madani. Khususnya di wilayah Sulteng.

“Terima kasih Pak Hidayat atas kesediannya mau bergabung bersama Parmusi. Bagusnya bukan sebagai anggota. Tapi Ketua Dewan Penasihat Parmusi Sulteng,” ujar Usama yang juga disambut tepuk tangan meriah.

“Siapa nggak Pak Hidayat,” tanya Usamah?

“Siap!!!” timpal Hidayat.

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Parmusi Sulteng Abdul Rahman Thaha menambahkan, dirinyan salut dengan kepemimpinan Usamah saat ini. Ia mampu menggerakan Gerakan Dakwah Desa Madani hampir seluruh Indonesia, tanpa bantuan dari pemerintah.

“Program ini bisa berjalan karena ada tekad dan keyakinan yang kuat dalam diri Ketua Umum, bahwa ia yakin gerakan dakwah Ilallah ini akan selalu berada dalam ridhoNya. Sehingga sesulit apa pun tetap dijalani dengan tulus ikhlas,” ujar Rahman Thaha.

Jika Parmusi terlalu mengandalkan pemerintah bisa jadi selama ini program-program Gerakan Dakwah tidak berjalan. Tapi program Parmusi terus maju, karena ada kesadaran bagi semua jajaran pengurus dan anggota untuk menyisikan rezekinya guna kepentingan membesarkan organisasi.

“Prinsipnya dari kita untuk masyarakat. Jadi program-program yang selama ini kita jalankan berasal dari iuran para pengurus dan anggota. Tidak harus selalu mengandalkan pemerintah. Kita tetap bisa jalan atas izin Yang Maha Kuasa,” tandas Rahman Thaha.

Gerakan dakwah Desa Madani adalah sebuah manhaj atau metode Gerakan dakwah yang dimulai di tingkat desa, dan fokus pada empat pilar utama, yakni Peningkatan Iman dan Takwa, Pemberdayaan Ekonomi, Kepedulian Sosial, dan Pengembangan Pendidikan.

Manhaj dakwah Desa Madani yang dilakukan para Dai Parmusi tersebut dilaksanakan di semua provinsi dan akan ditetapkan menjadi Program Nasional Dakwah Parmusi dalam Muktamar IV Parmusi pada akhir Maret medatang di Jakarta.

Desa Madani dikelola langsung oleh Lembaga Dakwah Parmusi (LDP) dan Parmusi Bisnis Center (PBC) dengan menempatkan satu Dai Pelaksana di lapangan. Program Desa Madani ini telah menjangkau pulau-pulau terluar, terdalam, dan terpencil di beberapa wilayah di Indonesia. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here