Terbukti Sehat, Puasa Hancurkan Sel-Sel Mati

340
Ustadz Masrul Kasmy, Pemateri Kajian Ramadhan pada Senin (11/4/2022).

Muslim Obsession – Puasa menjadi tradisi yang menyehatkan dipandang dari sudut kesehatan. Tidak hanya sehat fisik, puasa juga menyehatkan mental dan spiritual.

Demikian dikemukakan Ustadz Masrul Kasmy, saat menjadi pemateri dalam Kajian Ramadhan Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) yang digelar secara daring, Senin (11/4/2022) ba’da Subuh.

Menukil hasil kajian pemenang Nobel, Yoshinori Ohsumi, Masrul mengungkapkan fakta penting bahwa salah satu hikmah puasa adalah adanya proses autophagi.

“Apa itu autophagi? Yaitu dimana ketika seseorang lapar, maka sel-sel di dalam tubuh turut menjadi lapar sehingga mereka akan memakan sel-sel yang tidak berguna, sehingga tidak menjadi sampah di dalam tubuh,” ujarnya.

Proses autophagi tersebut, jelasnya, membuat sel-sel yang mati tidak akan menghasilkan sesuatu yang bisa membahayakan tubuh. Jadi, tubuh orang yang berpuasa akan membersihkan dirinya sendiri.

“Bahkan para ahli kesehatan menetapkan puasa sebagai resep pertama konsep hidup sehat. Dengan puasa akan lahir kekuatan spiritual dan menyehatkan fisik dan mental seseorang,” urai Masrul yang juga merupakan Penjabat (PJ) Sekdaprov Riau.

Menurutnya, Yoshinori telah membuktikan dan menemukan bahwa ketika seseorang lapar saat berpuasa dalam jangka waktu tidak kurang dari 8 jam dan tidak lebih dari 16 jam, maka tubuh akan membentuk protein khusus di seluruh tubuh yang disebut autophagisom.

Autophagisom tersebut bisa dianalogkan sebagai suatu sapu raksasa yang mengumpulkan sel-sel mati yang tidak berguna dan bisa  membahayakan tubuh untuk dikeluarkan.

Sel-sel mati ini banyak dihasilkan oleh sel kanker dan sel berbentuk kuman (virus atau bakteri) penyebab penyakit. Protein autophagisom tersebut menghancurkan dan memakan sel-sel berbahaya tersebut, lalu mengeluarkannya.

“Maka tak heran jika sebagai kesimpulan dari riset ini, Yoshinori menyarankan agar seseorang bisa menjalani praktik melaparkan diri atau puasa sebanyak dua atau tiga kali dalam seminggu. Ini seperti yang disarankan Rasulullah kepada umatnya untuk puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamulbidh,” terangnya.

Pada kesempatan diskusi yang dipandu Ketua Pengurus Wilayah (PW) Parmusi Riau, Dr. Elfiandri itu, Masrul menegaskan bahwa sesungguhnya Rasulullah telah mengajarkan umatnya untuk hidup sehat.

Bahkan perintah puasa ataupun perilaku sunnah lainnya, sesungguhnya akan membuktikan kejayaan Islam.

“Ini adalah perilaku baik yang diajarkan Rasulullah dan mengandung kejayaan dalam kehidupan,” ujar Masrul.

Tidak hanya puasa, terangnya, sunnah-sunnah Rasulullah lainnya seperti bersiwak, minum sambil duduk, kencing dengan cara jongkok, dan lainnya memiliki hikmah luar biasa yang bisa menguak kejayaan Islam.

“Perlahan, ajaran Islam akan dipahami sebagai ajaran yang memiliki hikmah luar biasa dalam kehidupan umat manusia. Dari sini pula akan tampak kejayaan Islam,” pungkasnya.

Ormas Islam Parmusi secara regular menggelar Kajian Ramadhan secara daring setiap Senin hingga Jumat dimulai pukul 06.00 WIB. Para pemateri berasal dari para ahli yang disiapkan masing-masing Pengurus Wilayah Parmusi di seluruh Indonesia. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here