Terancam Bangkrut, Taliban Minta AS Cairkan Aset Afghanistan

389

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam masa krisis, Taliban memohon Kongres Amerika Serikat dapat mencairkan aset Afghanistan bernilai miliaran dolar yang dibekukan sejak kelompok itu mengambil alih kekuasaan.

Menteri Luar Negeri Afghanistan di rezim Taliban, Amir Khan Muttaqi, menyatakan ancaman terbesar yang dialami Afghanistan saat ini adalah masalah finansial.i

“Akar dari masalah ini adalah dibekukannya aset warga negara kami oleh pemerintah Amerika,” kata Muttaqi seperti dikutip AFP.

“Kami berharap anggota kongres Amerika Serikat akan memikirkan dengan serius permintaan kami ini. Saya minta, agar pintu hubungan di masa depan terbuka, aset bank sentral Afghanistan dicairkan dan sanksi atas bank kami dicabut,” paparnya menambahkan.

Muttaqi mengatakan rezim Taliban mengerti kekhawatiran masyarakat internasional soal nasib Afghanistan di tangan kepemimpinan kelompoknya, yang memiliki riwayat buruk soal penegakan hak asasi manusia.

Namun, Muttaqi berharap masyarakat internasional dapat bersikap positif demi memberikan Taliban kesempatan untuk membangun kepercayaan.

Muttaqi juga mewanti-wanti situasi ekonomi di Afghanistan yang kian terpuruk dapat menyebabkan gelombang eksodus imigran ke luar negeri.

Ia memperingatkan krisis ekonomi yang mengancam Afghanistan kini juga dapat menimbulkan masalah bagi negara luar.

“Jika situasi ini terus terjadi, pemerintah Afghanistan dan masyarakat akan menghadapi masalah dan akan menjadi penyebab dari migrasi massal di wilayah ini dan dunia, pun juga akan menyebabkan masalah kemanusiaan dan ekonomi,” tambahnya.

Afghanistan menyimpan aset senilai hampir US$9,5 miliar (Rp135,3 triliun) di bank sentral AS, Federal Reserve.

Sementara di negara-negara Eropa lainnya seperti di Bank for International Settlements, aset negara itu ditaksir mencapai US$1,3 miliar (Rp18,5 triliun).

Sejak Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus lalu, negara-negara Barat menangguhkan hubungan dengan Afghanistan, termasuk aliran bantuan dan pembekuan aset-aset negara tersebut.

Seorang pejabat tinggi bank sentral Afghanistan, Shah Mehrabi, mengatakan situasi keuangan Afghanistan kini semakin putus asa karena jumlah kas uang tunai yang dipegang semakin berkurang.

Mehrabi bahkan mengatakan rezim Taliban hanya memiliki uang tunai yang cukup untuk menjaga Afghanistan kira-kira sampai akhir 2021 saja. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here