Tentara Muslimah di Afrika Selatan Kini Diperbolehkan Pakai Hijab

1436
Tentara Berhijab (Foto: Ilustrasi/ www.radyo-filipino-australia.com/)

Muslim Obsession – Wanita Muslim yang mengenakan hijab kerap kali menghadapi tantangan untuk memakainya saat bekerja. Situasi di pasukan tentara dan polisi bahkan lebih sulit.

Dengan banyaknya perempuan Muslim yang bergabung dengan pasukan polisi dan tentara di seluruh dunia, tantangan untuk membiarkan hijab menjadi bagian dari seragam adalah tantangan yang semakin besar.

Seorang mayor Muslim Afrika Selatan, Fatima Isaacs, baru saja memenangkan hak untuk mengenakan hijab di bawah baret seragamnya dengan syarat ia mematuhi pembatasan pertahanan.

“Ini bukan hanya kemenangan bagi Muslim dan wanita Muslim, tetapi juga kemenangan bagi Afrika Selatan,” kata pakar Buruh Nazeema Mohammed, yang telah membantu Ishak dengan kasusnya, seperti dilansir About Islam, Kamis (23/1/2020).

“Ini adalah kemenangan melawan diskriminasi dan kemenangan tentang hak-hak yang kami perjuangkan,” imbuhnya.

Awalnya, Isaacs menghadapi dakwaan karena dengan sengaja tidak mematuhi perintah yang sah untuk melepas hijab yang dikenakan di bawah seragamnya. Dalam persidangan di Castle of Good Hope di Cape Town pada hari Rabu, Pasukan Pertahanan Nasional Afrika Selatan (SANDF) menarik dakwaan terhadap Isaacs.

Bantuan putusan itu akhirnya memungkinkan wanita Muslim untuk terus mengenakan hijab sampai keputusan akhir dibuat dalam masalah ini. 

“Kami sekarang akan pergi ke Pengadilan Kesetaraan untuk mengajukan permohonan menentang kebijakan itu karena sebagaimana adanya. Jika pada tahap selanjutnya ia gagal untuk mematuhi pembatasan dengan alasan apa pun, dia bisa dituntut lagi. Kami menganggap ini hanya kemenangan parsial karena dakwaan sekarang telah dicabut tetapi kami sedang melanjutkan tantangan kami,” tutur Pengacara Isaac, Amy Leigh-Payne dari Pusat Sumber Daya Hukum.

Berdasarkan laporan Pew 2010, jumlah Muslim hanya sekitar 1,5% dari populasi Afrika Selatan, dengan komunitas Muslim terutama terdiri dari mereka yang digambarkan sebagai orang Asia.

Sebenarnya, ada beberapa kasus lain di mana polisi wanita Muslim telah berhasil mengakses hak mereka untuk mengenakan hijab. Pada November 2019, seorang perwira polisi cadangan khusus Muslim Trinidad dianugerahi $ 185.000 sebagai kompensasi karena dikenai kebijakan diskriminatif yang melarangnya mengenakan hijab saat bertugas.

Pada 2016, Turki mengizinkan petugas polisi wanita untuk mengenakan hijab. Langkah ini mengikuti pengumuman sebelumnya oleh Polisi Skotlandia yang menyatakan hijab sebagai bagian opsional dari seragamnya untuk mendorong lebih banyak Muslim wanita untuk mempertimbangkan perpoolisian sebagai pilihan karir.

Demikian pula di Kanada, pemerintah mengumumkan pada tahun 2016 bahwa Royal Canadian Mounted Police akan mengizinkan para perwira untuk mengenakan hijab sebagai bagian dari seragam mereka, dengan harapan meningkatkan jumlah rekrutmen wanita Muslim. (Vina)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here