Temuan Ahli Tentang Lokasi Terjadinya Perang Salib

910

Jakarta, Muslim Obsession – Dalam sejarah tercatat pernah terjadi perang Salib yang melibatkan umat Islam pimpinan Salahudin Al Ayyubi dengan pasukan Kristen Raja Inggris, Richard the Lionheart pada tahun 1191.

Seorang arkeolog Israel mengatakan telah menemukan lokasi dari Perang Salib Ketiga yang paling terkenal. Sejarawan telah lama mengetahui bahwa pertempuran tersebut terjadi di daratan pantai utara yang kini disebut Tel Aviv, dekat pemukiman yang dikenal sebagai Apollonia atau Arsuf.

Tentara Salib telah menaklukkan pelabuhan Acre dan bergerak ke selatan menuju Jaffa yang dikuasai Muslim ketika mereka bertemu dengan kelompok Saladin. Hal tersebut menimbulkan kerugian besar yang mengakibatkan banyaknya korban berjatuhan.

Kemenangan memungkinkan Tentara Salib kuasai Jaffa, tetapi gagal memberikan pukulan fatal bagi pasukan Muslim, menurut laporan Smithsonian mag.

Para peneliti telah mempelajari konflik secara ekstensif, tetapi rincian di mana pertempuran itu terjadi, dan mengapa para pemimpin pasukan terlibat, hingga kini masih menjadi perdebatan sengit.

Rafael Lewis, seorang arkeolog di Universitas Haifa menggunakan catatan sejarah dan temuan arkeologis untuk mengidentifikasi lokasi pertempuran yang telah lama hilang.

Temuannya muncul dalam edisi terbaru Tel Aviv University Sonia dan Seri Monografi Institut Arkeologi Marco Nadler.

Menurut catatan sejarah, pertempuran pecah ketika pasukan Saladin menyerang barisan belakang musuh. Meskipun Richard telah memberi perintah untuk menarik mundur dari tentara Muslim, beberapa pasukan memecah barisan dan meluncurkan serangan secara prematur.

Untuk mencari tahu di mana lokasi Perang Salib, Lewis menjelajahi teks abad pertengahan, peta, dan foto udara, dengan harapan bisa membayangkan seperti apa pertempuran itu terjadi.

Ia juga menganalisis jam pada siang hari yang tersedia, sudut matahari dan kondisi cuaca lokal pada saat pertempuran.

Lewis menyimpulkan bahwa titik lokasi Perang Salib berkumpul di Dataran Sharon, yang merupakan bagian tengah dari dataran pantai Israel.

Sebuah survei arkeologi awal juga tampaknya menguatkan lokasi yang diusulkan, lantaran didapati artefak abad pertengahan termasuk panah, paku tapal kuda dan pecahan besi yang bisa menjadi baju besi.

“Akhirnya saya percaya bahwa salah satu alasan mengapa pertempuran terjadi di tempat tertentu yang saya identifikasi adalah karena Saladin tidak percaya bahwa Richard sedang berbaris menuju Jaffa tetapi pada saat itu dia dan pasukannya akan berbelok ke pedalaman ke arah Yerusalem,” ujar Lewis seperti dikutip Haaretz.

Adrian Boas, seorang arkeolog di Universitas Haifa yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan bahwa penelitian itu memberi kita gambaran yang cukup masuk akal tentang di mana terjadinya pertempuran itu.

Richard, diketahui pada akhirnya mengambil alih Jaffa. Tetapi tidak pernah lagi menyentuh Yerusalem, bahkan ia memilih untuk menegosiasikan perjanjian damai dengan Saladin pada tahun 1192.

“Tidak ada tentara Tentara Salib yang akan pernah sedekat itu dengan Yerusalem lagi,” seperti dikutip Mark Cartwright dalam Ensiklopedia Sejarah Kuno. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here