Tanggapi Khalid Basalamah soal Wayang, Mahfud MD: Beragama Jangan Seenaknya

569
Menko Polhukam Mahfud MD saat memberikan arahan pada pembukaan Muktamar IV Wahdah Islamiyah secara virtual, Ahad (19/12/2021).

Jakarta, Muslim Obsession – Video ceramah pendakwah Khalid Basalamah yang mengajak orang untuk memusnahkan wayang karena tidak sesuai dengan ajaran Islam mendapat kecaman dari budayawan dan sejumlah tokoh

Diketahui awal mula pernyataan tersebut muncul ketika Khalid Basalamah menjawab pertanyaan dari seorang Jamaah soal hukum wayang dan dalang. Khalid pun menjelaskan beberapa hal, tanpa mengurangi hormat terhadap tradisi dan budaya.

“Tanpa mengurangi hormat terhadap tradisi dan budaya, kita harus tahu, bahwa kita Muslim dan dipandu agama. Harusnya Islam dijadikan tradisi dan budaya. Jangan budaya di-Islamkan, susah. Mengislamkan budaya ini repot, karena budaya banyak sekali,” jelasnya.

Khalid melanjutkan, meski wayang sejatinya tradisi peninggalan nenek moyang, bukan berarti permainan itu harus dimainkan. “Kalau memang ini (wayang) peninggalan nenek moyang kita, mungkin kita bisa kenang dulu oh ini tradisi orang dulu seperti ini,” ucapnya.

“Tapi kan bukan berarti itu harus dilakukan sementara dalam Islam dilarang. Harusnya kita tinggalkan,” imbuhnya.


Dia juga mengusulkan, siapapun yang memiliki wayang lebih baik dimusnahkan. “Ya taubat nasuha, dan kalau dia punya (Wayang) lebih baik dimusnahkan, dalam arti kata dihilangkan,” tuturnya.

Terkait itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD pun buka suara melalui sebuah cuitan di akun media sosial twitter miliknya.

Dalam cuitannya, Mahfud MD mengaku, setelah selesai shalat, dirinya sering menikmati lagu dan menonton wayang di Youtube.

“Tidak jarang, setelah shalat malam saya mengambil waktu untuk menikmati lagu-lagu dan nonton wayang lewat Youtube,” ujarnya melalui akun Twitter pribadi @mohmahfudmd.

“Misal mendengar lagu-lagunya Los Marenos dan nonton rekaman wayangnya Ki Enthus Susmono. Apakah tidak mengaji Al-Qur’an? Ya juga, tapi bisa bervariasi,” ungkapnya.

Selain itu, dia juga mengatakan bahwa beragama secara ‘enak’ saja, tetapi jangan seenaknya. “Beragama yang enak saja tapi jangan seenaknya,” tandasnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here