Sudah Bekerja Keras, Perawat Belum Terima Intensif Seperti Janji Pemerintah

737

Jakarta, Muslim Obsession – Perawat sebagai ujung tombak dalam penanganan corona ini tampaknya belum sepenuhnya mendapat perhatian dari pemerintah. Nyatanya janji pemerintah untuk memberikan dana intensif belum juga diterima oleh semua perawat.

Hal itu dirasakan oleh Perawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Anitha Supriono, hingga kini belum menerima insentif sebesar Rp 7,5 juta yang dijanjikan pemerintah. Anitha merupakan salah satu perawat yang bertugas di ruang Intensive Care Unit (ICU) menangani pasien-pasien positif Covid-19.

“Insentif yang dibilang maksimal tujuh setengah juta itu memang sampai sekarang belum (diterima),” kata Anitha kepada wartawan belum lama ini.

Menurut Anitha, di RSPI, perawatan pasien Covid-19 sudah berlangsung sejak akhir Februari. Ia hanya bisa berharap insentif untuk perawat cepat cair. “Sekarang tinggal bisa berharap,” ucap dia.

Anitha mengaku tak mengetahui apa alasan belum cairnya insentif. Namun menurut Anitha, para perawat sangat memerlukan insentif itu, terlebih jatah tunjangan hari raya (THR) Idul Fitri tahun ini ada potongan. Bahkan ada yang dapat THR.

“Banyak teman-teman yang di RS swasta yang memberikan kabar enggak dapat THR,” kata Anitha.

Anitha bercerita, THR atau gajinya tidak dipotong lantaran statusnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Namun, kata dia, para perawat di rumah sakit swasta atau rumah sakit yang tak terlalu besar belum tentu bernasib demikian.

Presiden Jokowi sebelumnya mengatakan pemerintah akan memberikan insentif bulanan kepada tenaga medis yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

Besaran insentif berkisar Rp 5-15 juta setiap bulan. Rinciannya, Rp 15 juta untuk dokter spesialis, Rp 10 juta untuk dokter umum dan dokter gizi, Rp 7,5 juta untuk bidan dan perawat, dan Rp 5 juta untuk tenaga medis lainnya. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here