Status Keturunan Nabi Dipertanyakan, Ini Respons Bahar Bin Smith

401
Habib Bahar bin Smith.

Jakarta, Muslim Obsession – Habib Bahar Bin Smith Bahar Smith menanggapi santai soal pernyataan Ketua Komisi Fatwa MUI Banten Imaduddin yang mempertanyakan status Bahar bin Smith sebagai keturunan Nabi.

Bahar mempertanyakan apakah Imanuddin mau mengatakan hal serupa kepada Habib Luthfi.

“Nah berani gak si Imad ini bilang Habib Lutfi bin Yahya bukan habib, ana tantang berani gak?” katanya dikutip dari kanal Youtube Habib Bahar, Sabtu (3/6/2023).

“Berani gak bilang Syekh Asegaf Solo bukah habib? Karena apa mereka berdua dari jalur sayyidina Ubaidillah bin Ahmad al Muhajir.”

Bahar lantas menyebutkan sejumlah nama lainnya seperti, Habib Zindan, Syaukan, dan Jafaf Alkaf “Ayo berani gak bilang Habib Zindan bukan habib? Habib Syaukan, Habin Jafaf Al kan Bukan habib? berani gak?”

Bahar mengaku tidak masalah mau dibilang habib atau tidak. Namun ia menegaskan kalau di situ sudah bahas Ubaidillah maka semua habib baik itu muda, tua, bodoh, pintar, keras maupun lembut itu sama.

KH Imaduddin Utsman al-Bantani, ketua Komisi Fatwa MUI Banten, dan Pengurus LBM PBNU) sebelumnya juga telah menerangkan seputar bantahannya terhadap nasab Bahar Smith keturunan Nabi dalam artikel di laman Nahdlatul Umum dengan judul “Menjawab Bantahan Nasab Bahar Smith”.

Dalam tulisan itu disimpulkan, keluarga Habib Ba Alawi yang menjadi akar nasab Bahar bin Smith (Sumaith) tertolak secara ilmiah sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW karena keluarga ini bernisbah kepada Ahmad bin Isa setelah 651 tahun dari wafatnya Sayyid Ahmad bin Isa tanpa sanad. Kitab-kitab yang ditulis terdekat dengan masa Sayyid Ahmad bin Isa tidak mengonfirmasi adanya Alawi dan Ubaidillah sebagai cucu dan anak dari Ahmad bin Isa.

Alawi dan Ubaidillah ditulis sebagai anak dan cucu Ahmad bin Isa dalam kitab-kitab nasab jauh setelah lebih dari 650 tahun. Tentunya aneh jika orang yang tidak ada dikenal sebagai keturunan Ahmad bin Isa lalu kemudian setelah 651 tahun disebut sebagai keturunannya tanpa sanad yang tersambung (muttasil).

Kedudukan riwayat nasab semacam Ba Alawi ini dalam ilmu hadits, menurut Imaduddin, masuk dalam kategori maudlu (palsu). Mashurnya penyebutan Ba Alawi masa kini (tahun 1444 H) sebagai keturunan Nabi tidak bisa dijadikan pegangan kesahihan nasab mereka.

Sebagai gambaran, nasab Alawi yang selama ini disebut masuk keturunan Nabi Muhammad SAW yakni Alawi (w 400 H) bin Ubaidillah (w 383 H) bin Ahmad (w 345 H) bin Isa an-Naqib (w 300 H) bin Muhammad An-Naqib (w 250 H) bin Ali al-Uraidi (w 210 H) bin Ja’far al-Shadiq (w 148 H) bin Muhammad al Baqir (w 114 H) bin Ali Zaenal Abidin (w 97 H) bin Sayidina Husain (w 64 H) bin Siti Fatimah az-Zahra (w 11 H) binti Nabi Muhammad SAW (w. 11 H).

Sebelumnya Pimpinan Pondok Pesantren Roudlatul Fatihah Plered, Bantul, KH Muhammad Fuad melalui kanal Youtube resminya, yakni Gus Fuad Channel, yang diunggah pada Senin (15/5/2023), menyatakan bahwa penembahan terhadap Bahar Smith hanyalah pengalihan isu.

“Jadi, intinya Bahar Smith itu bohong aja anunya itu. Untuk mengalihkan isu tentang nasab. Sudah, kita fokus saja persoalan ilmiah, buktikan nasab Ba’alawi itu sampai tersambung ke Rasulullah, benar, apa nggak? Buktikan! Karena ini sudah terbukti berbahaya dan merusak agama, bangsa, dan negara, gitu loh, intinya tuh di situ. Nanti ada isu apa lagi, nanti ada isu apa lagi.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here