Spirit Qurban: Tebarkan Empati dan Perdamaian

365
Ustadz Imam Fathurrohman saat menyampaikan khutbah Iduladha di Lapangan Kompi Zeni Nubika, Parung Bogor, Ahad (10/7/2022). (Foto: Sutanto/Muslim Obsession)

Bogor, Muslim Obsession – Iduladha tidak hanya mengandung pesan spiritual, melainkan juga pesan moral yang sangat tinggi, yakni agar setiap umat Islam menebarkan empati dan perdamaian.

Ini tampak pada pelaksanaan ibadah qurban sebagai bukti kesalihan personal maupun sosial dengan mengedepankan empati kepada sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan.

Dari momentum pelaksanaan qurban, setiap muslim belajar tentang kesetaraan manusia di hadapan Allah, tanpa memandang jabatan, status sosial, latar belakang pendidikan, suku, bangsa, serta kelas ekonomi.

“Ibadah qurban memberikan pesan kepada umat Islam tentang pentingnya solidaritas, empati terhadap orang lain, serta menyembelih ego pribadi untuk kemanfaatan bersama,” ungkap Ustadz Imam Fathurrohman dalam khutbah Iduladha yang disampaikannya di Lapangan Kompi Zeni Nubika, Parung Bogor, Ahad (10/7/2022).

BACA JUGA: Ikuti Shalat Iduladha, Abah Usamah Serahkan Hewan Qurban ke Kompi Zeni Nubika

Menukil sebuah hadits, ketika Rasulullah ﷺ ditanya oleh salah seorang sahabat tentang ajaran Islam yang baik, beliau menjawab bawah hendaknya seorang muslim memberikan makanan dan mengucapkan salam kepada orang-orang yang dikenal maupun tidak dikenal.

Nasihat Rasulullah ﷺ ini menjadi bukti agungnya nilai-nilai Islam yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan. Melalui hadits tersebut, Rasulullah ﷺ mengajak umat manusia untuk memperhatikan nasib masyarakat di sekitarnya.

“Sejatinya, tanggung jawab untuk menyantuni orang-orang dhuafa, fakir-miskin, yatim-piatu, dan mereka yang membutuhkan, tidak hanya menjadi tanggung jawab para pemimpin, melainkan menjadi tanggung jawab setiap orang yang mengaku dirinya sebagai muslim,” jelas Ketua Yayasan Persaudaraan Umat Madani tersebut.

Menurutnya, bantuan yang dimaksud tidak hanya berupa dana atau makanan, tetapi juga meyangkut segala kebutuhan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk memberikan ilmu, pengalaman, nasihat, kebijaksanaan dan sebagainya.

BACA JUGA: Inti dari Iduladha adalah Jiwa dan Semangat Berbagi

Ketika seorang muslim mendapatkan rezeki berupa harta yang cukup, ia harus ingat saudara-saudaranya yang lain. Dengan kata lain, ia harus merasa empati pada mereka. Islam memandang bahwa rezeki yang barakah adalah rezeki yang cukup untuk diri sendiri dan orang lain, bukan rezeki yang banyak dan berlimpah tetapi tidak barakah.

Salah seorang pengajar di Pesantren Tahfizhul Quran (PTQ) Pondok Bambu ini menegaskan, setiap muslim harus memperhatikan nasib masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan yang lebih sulit dan menderita dari dirinya.

“Setiap muslim harus empati dan iba untuk menolong dan meringankan beban saudara-saudaranya yang membutuhkan. Bahkan Rasulullah ﷺmemandang bahwa iman seseorang tidak sempurna sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri,” tegasnya.

Selain berpesan agar memberikan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan, Rasulullah ﷺ juga menganjurkan umatnya untuk senantiasa senang menyebarkan salam. Ini merupakan pesan yang sangat tinggi bagi kemanusiaan berupa tegur sapa yang mengandung arti perdamaian dan kesejahteraan.

BACA JUGA: Menag: Mari Rayakan Iduladha dengan Gembira

Damai dan sejahtera merupakan dua kata yang menjadi dambaan semua manusia yang beradab. Oleh karenanya, Islam sebagai agama yang rahmatan lil ‘alamin, menyerukan umatnya untuk menebarkan perdamaian dan saling mencintai antar sesama manusia.

“Cinta kasih adalah modal utama untuk mewujudkan hidup rukun, aman, dan tentram. Ketika ada pihak atau sekelompok manusia yang ingin merusak nilai-nilai yang tinggi itu, maka Nabi Muhammad ﷺ dengan tegas menyatakan bahwa mereka tidak akan memperoleh kesuksesan di dunia dan akhirat,” pungkas Ustadz Imam.

Khutbah Iduladha disampaikan Ustadz Imam Fathurrohman di hadapan para pimpinan dan prajurit Kompi Zeni Nubika serta para guru dan santri PTQ. Pondok Bambu. Turut hadir mengikuti Shalat Iduladha Pembina PTQ. Pondok Bambu, Abah H. Usamah Hisyam, dan Komandan Zeni Nubika, Kapten Czi M. Nurman Sumantri, S.ST.Han, S.T.

Usai pelaksanaan Shalat Iduladha yang dipimpin Ustadz Yandi Ariana Al-Hafizh, Abah Usamah menyerahkan seekor sapi sebagai hewan qurban kepada Kompi Zeni Nubika. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here