Jakarta, Muslim Obsession – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sowan ke Kantor PBNU untuk bertemu dengan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj dan jajaran PBNU Senin (6/12).
Dudung mengaku memohon doa restu dari Kiai Said atas amanah jabatan yang baru sebagai KSAD. Sehingga membawa keberkahan.
“Semoga berkah dan semua prajuritnya diberikan kekuatan lahir dan batin untuk tetap menjaga tegaknya NKRI,” harap Dudung dalam keterangan resminya yang diterbitkan situs resmi NU, Senin (6/12).
Dudung mengaku bersyukur bisa bersilaturahmi dengan Kiai Said. Ia merasa dekat secara emosional dengan Kiai Said lantaran memiliki latar belakang daerah yang sama, yakni Cirebon, Jawa Barat.
“Karena kebetulan memang, saya satu daerah juga dengan beliau, sehingga hubungan emosional luar biasa. Saya sebagai Kasad kulonuwun (permisi). Ini sudah menjadi keharusan ulama dan umara itu harus sangat dekat sehingga republik ini akan semakin kuat,” kata Dudung.
Di tempat yang sama, Kai Said mengatakan PBNU dan Dudung bersepakat untuk terus membangun sinergi antara ulama dan umara. Kiai Said mengutip QS Al-Quraisy ayat 3-4 yang dimaknainya sebagai gambaran dari kerja sama ulama dan umara yang diabadikan di dalam Al-Quran.
“Dalam Al-Qur’an dikatakan begini, fal ya’budu rabba hadzal bait, ibadah itu bagian ulama. Wa amanahum min khauf itu stabilitas keamanan tugasnya KSAD,” kata Kiai Said.
Kiai Said merasa bersyukur Dudung kembali hadir kedua kalinya ke Kantor PBNU. Sebelumnya, Dudung pernah sowan ke Kiai Said saat masih berstatus sebagai Panglima Komando Strategi Angkatan Darat (Pangkostrad).
“Sekarang Allah sudah memberkatinya. Beliau diberikan amanah jadi bintang 4 sebagai Kasad. Beliau ke sini hanya perlunya silaturahim, dan saya pun mengucapkan selamat. Mudah-mudahan Allah berikan barakah selamanya. Sukses dan selamat,” ucap Kiai Said.
Pada kesempatan itu, hadir beberapa pengurus harian PBNU di antaranya Ketua PBNU Robikin Emhas dan Marsudi Suhud, Sekretaris Jenderal PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini, serta Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Andi Najmi Fuaidi. (Albar)
