Soal UAS Ditolak Singapura, Muhadjir: Hidup Bertetangga Harus Jaga Mulut

369
Menko PMK, Muhadjir Effendy. (Foto: istimewa)

Jakarta, Muslim Obsession – Menanggapi ustadz Abdul Somad (UAS) yang ditolak Singapura, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendi menilai persoalan itu layaknya hubungan bertetangga.

“Pokoknya begini, hidup bertetangga itu tidak hanya dalam arti rumah ke rumah ya. Antarsesama negara itu juga ada etika ada tata cara, saling menghormati,” kata Muhadjir di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis (19/5).

Muhadjir mengatakan dalam hidup bertetangga, semua pihak harus bisa menjaga ucapan dan tindakan. Dengan demikian, semua bisa saling berkunjung satu sama lain.

“Sebaiknya ya sama dengan bertetangga lah, mulai dari menjaga lidah, menjaga mulut, menjaga tangan, sehingga kita bisa hidup enak,” ujarnya.

“Kita bisa bertamu ke tetangga juga enak, tidak perlu diusir, sebaliknya juga begitu, kita menerima tetangga datang juga dengan enak,” kata Muhadjir menambahkan.

Sebelumnya UAS dan rombongan ditolak masuk Singapura pada Senin lalu. UAS sempat ditahan beberapa jam, sebelum akhrinya diminta kembali ke Indonesia pada hari yang sama.

UAS mengecam tindakan Singapura itu. Ia menyatakan kedatangan bersama keluarga dan rekannya dalam rangka liburan, bukan untuk dakwah ataupun pengajian.

Pemerintah Singapura sendiri menilai UAS menyebarkan ajaran yang ekstremis dan bersifat segregasi. Singapura juga menyampaikan kritik terhadap pernyataan UAS yang pernah membahas soal bom bunuh diri dalam ceramahnya.

“Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multi-ras dan multi-agama Singapura,” mengutip situs resmi Kemendagri Singapura. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here