Soal Pembakaran Al-Quran, Ma’ruf Amin: Pemerintah Tak Tinggal Diam

243
Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Jakarta, Muslim Obsession – Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyatakan bahwa pemerintah tak tinggal diam menyikapi aksi pembakaran dan perobekan Al-Quran oleh politikus sayap kanan Swedia Rasmus Paludan di Kedubes Turki belum lama ini.

Ma’ruf menyatakan pemerintah Indonesia telah mengambil sikap tidak hanya mengutuk keras, tetapi juga berupaya meredam potensi konflik yang lebih luas akibat aksi tersebut.

“Ini pemerintah sudah membuat nota diplomatik protes tentang peristiwa ini dan telah memanggil Duta Besarnya,” ujar Ma’ruf dalam keterangan resmi diterbitkan Setwapres, Kamis (26/1).

Bagaimana pun kata Ma’ruf pembakaran kitab suci tidak dibenarkan, dan bukan bagian dari kebebasan berekspresi. “Jadi saya kira tidak betul kalau itu merupakan kebebasan berekspresi, kemudian orang boleh seenaknya tanpa mementingkan hak orang lain, pihak lain,” katanya.

Ma’ruf yakin pembakaran Alquran dapat memicu konflik dan merusak toleransi beragama di berbagai negara.

“Memang peristiwa itu bisa memicu konflik, bahkan kalau kita tidak bisa menjaganya, potensi konflik itu bisa melebar, terjadi di berbagai negara lain,” pinta dia

Ma’ruf berpendapat ucapan yang terlontar dari seseorang punya potensi membawa permusuhan, apalagi sampai membakar dan menyobek Alquran.

Karenanya, Ia berpesan tindakan penodaan agama dalam bentuk apapun dan di manapun harus dicegah. Termasuk dengan pemberian sanksi bagi para pelakunya.

“Di negara kita, alhamdulillah kita sudah bisa selalu menjaga yang disebut sebagai penodaan agama. Oleh karena itu, bagi kita, kita cegah penodaan agama itu, harus kita beri sanksi, supaya tidak terjadi dan menimbulkan konflik,” pesannya. (Al)

BAGIKAN

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here