Soal ‘Muazin’ Presiden Jokowi, TGB: “Kita Masih Fakir Ilmu”

559
Presiden Jokowi (Foto: Setkab)

Muslim Obsession – Cuitan Presiden Joko Widodo soal “muazin” mendadak viral. Sebagian netizen menganggap Presiden tidak paham tentang prosesi Shalat Iduladha yang sama sekali tidak melibatkan seorang muazin.

Menanggapi hal tersebut, Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang menyayangkan sikap para netizen. Ia pun mengunggah tulisan di akun Instagramnya, Kamis (22/7/2021), untuk meluruskan kesalah-pahaman tersebut.

BACA JUGA: MUI Jelaskan Kata Muazin dalam Cuitan di Medsos Jokowi

“Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuhu. Banyak komen terkait kata ‘muazin’ dalam postingan Pak Jokowi @jokowi di twitter. Tidak sedikit yang membully dan mentertawakan. Alasannya, tidak ada azan dalam shalat Id sehingga tidak perlu muazin,” tulisnya, membuka postingan.

TGB mengakui jika banyak pertanyaan terkait hal tersebut kepadanya, baik melalui pesan pendek maupun WhatsAap. Karena hal tersebut merupakan persoalan fikih, TGB mengutip tulisan Imam Nawawi RA dalam Al-Majmu, salah satu “kitab babon” dalam fikih Syafii.

“Imam Syafii dan Ashab (para tokoh utama Mazhab Syafii) mensunnahkan ucapan: Ash-shalatu jami’ah (saat shalat id), berdasarkan qiyas dengan shalat gerhana. Imam Syafii mengatakan dalam bukunya Al-Umm, “Aku suka apabila Imam memerintahkan Muazin untuk menyerukan di shalat Id dan shalat lain yang dilaksanakan secara berkumpul, “Ash-Shalatu jamiah’,” jelasnya.

BACA JUGA: Soal Cuitan Jokowi, Ustadz Ahong: Nabi Memerintahkan Muazin dalam Shalat Id

Menurut TGB, berdasarkan hal itu istilah Muazin juga dipakai dalam shalat Id, hanya saja yang diserukan bukan azan yang biasa namun ucapan “Ash-Shalatu jamiah”. Dan jelasnya, inilah yang diamalkan selama ini.

Di akhir postingan, TGB berpesan agar netizen untuk beragama dengan santun, tanpa menyalahkan dan menghina orang lain.

“Pesan saya untuk diri saya dan kita semua, mari beragama dengan kejernihan dan kerendahan hati, jauhkan diri dari sifat gampang menyalahkan apalagi menghina orang lain. Siapapun itu. Apalagi kalau kita sendiri ternyata masih fakir ilmu,” pungkasnya. (Fath)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here