Soal Legalisasi Miras, Buya Yahya Sampaikan Pesan Cinta untuk Presiden

569
Buya Yahya, Pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon.

Muslim Obsession – Akhir-akhir ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan berita tentang pemerintah yang melegalkan investasi miras hingga tingkat eceran di beberapa daerah.

Lalu apa yang harus masyarakat lakukan? Apakah harus protes ataukah diam saja karena bukan di daerahnya?

Dalam ceramahnya, Buya Yahya pun memberikan arahan sekaligus pesan cinta untuk Presiden Joko Widodo melalui video yang diunggah melalui akun Instagram resminya, Selasa (2/3/2021).

“Kita harus sedih, yang pertama sedih yang sesungguhnya. Jika itu benar yang seperti itu, maka bencana besar buat negeri ini. Kita harus sedih,” ungkap Buya.

Kemudian, lanjut Buya, kalau sudah bicara tentang satu hal yang sudah ada hubungannya dengan pemerintah, kita tidak bisa berbuat apa-apa.

Baca Juga: Respons UAS Saat Tahu Industri Miras Dilegalkan

“Kalau berupa peringatan, kami yakin sudah banyak berita-berita yang mengingatkan dan memperingatkan kepada Pak Presiden dan yang bersamanya tentang hal ini yang sampai ke telinga Presiden. Kami yakin banyak, artinya kami menyampaikan ini adalah bukan yang pertama, mungkin yang ke 100.000,” lanjut Buya.

Karena kami, kata Buya, tidak akan mengetuk telinga Pak Presiden atau yang lainnya.

“Tami bahasa cinta kami akan mengetuk hati beliau,” ujar Buya.

“Kami yakin ada di hati beliau iman, laa ilaha illa Allah. Kami sampaikan kepada beliau dan yang bersama beliau ketahuilah bahwa orang yang mengingatkan Anda adalah orang yang mencintai Anda wahai presiden. Mereka, di saat Anda salah bergegas untuk mengingatkan Anda,” jelas Buya.

Apalagi, kata Buya, kalau hal tersebut yang ada hubungannya dengan akhirat.

“Maka orang yang mencintai Anda adalah orang yang merindukan keselamatan Anda di akhirat nanti dan juga di dunia. Tapi begitu sebaliknya. Jika di saat Anda melakukan sebuah langkah yang kurang tepat atau bahkan salah tapi mereka diam, maka ketahuilah itu adalah penghancur Anda,” tegasnya.

“Maka kami hanya bisa mengetuk hati bapak presiden kalau memang ini benar. Orang berjiwa besar tidak pernah malu untuk menarik sebuah perkataan yang pernah salah,” pungkas Buya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here