SIS Kritik Pemerintah Kelantan

1209
Perempuan Malaysia (Foto: humanresourcesonline.net)

Petaling Jaya, Muslim Obsession – Sister In Islam (SIS) mengkritik pihak berwenang di Kelantan, Malaysia, yang mengatakan wanita mengenakan pakaian ketat, seksi atau tidak senonoh, mencerminkan sikap abad pertengahan dan terbelakang.

Seperti dilansir The Star Online, sikap pemerintah tersebut terkesan menyudutkan wanita begitu berbahaya bagi tatanan moral masyarakat. Hingga saat ini, ada lebih dari 20 pemberitahuan dan surat panggilan telah dikeluarkan terhadap wanita karena pakaian mereka.

“Panggilan tersebut dilakukan dalam operasi bernama ‘Ops Sopan’ yang dilakukan Departemen Urusan Islam Kelantan (JAHEAIK) dan Dewan Perkotaan Kota Baru (MPKB). Operasi tersebut melibatkan lebih dari 90 petugas dan dilakukan di hypermarket, hotel, dan area resor di Kelantan,” ungkapnya, Kamis (19/2/2018).

Saat ini, kata SIS, anak perempuan mengalahkan anak laki-laki di sekolah. Bahkan, perempuan merupakan mayoritas dari mahasiswa di universitas negeri. Di sektor pekerjaan, menurut mereka, perempuan mewakili sekitar 54,6 persen dari angkatan kerja di Malaysia.

“Operasi seperti ini benar-benar meruntuhkan penghargaan perempuan telah bekerja sangat keras untuk mendapatkan penghasilan dan mengurangi nilai mereka hanya karena pakaian mereka,” katanya

Menurut SIS, pembahasan Al-Quran tentang bagaimana laki-laki dan perempuan harus berpakaian berpusat di sekitar konsep kesopanan. Mereka menambahkan, Surat Al-A’raf ayat 26 berbicara tentang pakaian untuk menutupi ketelanjangan dan pakaian sebagai sesuatu yang indah. Ayat yang sama juga menyatakan pakaian kesalehan (taqwa) adalah yang terbaik dari semuanya.

“Kami juga prihatin operasi seperti ini sepenuhnya mengabaikan tanggung jawab laki-laki dalam mengatasi penyakit sosial, karena tidak ada laki-laki yang diberi pemberitahuan atau panggilan karena tidak menjaga kesopanan mereka, seperti menurunkan pandangan mereka di depan umum seperti yang ditentukan dalam Surah an-Nur ayat 30,” ujarnya.

SIS menyatakan, semua brosur yang diedarkan di media cetak dan online melalui media sosial juga telah dirancang untuk menargetkan, menjelekkan dan memperingatkan perempuan secara tidak adil. Namun, bukan laki-laki atau kesopanan mereka yang ditekankan.

Sebagai informasi, SIS adalah sebuah kelompok wanita Muslim atau gerakan feminisme yang berkomitmen mempromosikan dan memperjuangkan emansipasi (hak-hak) wanita di Malaysia. Dalam mengekspresikan perhatiannya, SIS mengatakan obsesi dengan tubuh perempuan dan kebutuhan mengontrol pakaian mereka telah menyiratkan perempuan kurang baik secara mental, fisik, dan spiritual. (Bal)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here