Siapa Sosok Teman Tak Kasat Mata Buya Hamka?

6469

HamkaDalam fananya zaman, angkuhnya kekuasaan, dan sepinya kawan seperjuangan, adakah yang lebih baik dari hadirnya peneman yang didatangkan Allah buat kita meski tak kasat mata? Ini tentang tak bolehnya seorang Muslim mengerdilkan keberanian di tengah kezaliman di depan mata.

Akan selalu ada kisah-kisah irasional yang sukar dinalar tentang peneman yang membisikkan kebaikan dan keberanian, di tengah lautan kemungkaran di tengah kita. Perhatikan pula sebaliknya, orang-orang yang bekerja di kekuasaan zalim akan mudah terombang-ambing oleh hal “ajaib” itu.

Ini tentang kokohnya jiwa dalam menjalankan amanah. Ada keberkahan dalam amanah yang membisikkan keberanian; bukan malah menyemai ketakutan.

Demikianlah kisah dari sosok Hamka. Seiring peralihan kekuasaan kepada Soeharto, Hamka dibebaskan pada Januari 1966. Ia mendapat ruang pemerintah, mengisi jadwal tetap ceramah di RRI dan TVRI. Ia mencurahkan waktunya membangun kegiatan dakwah di Masjid Al-Azhar.

Ketika pemerintah menjajaki pembentukan MUI pada 1975, peserta musyawarah memilih dirinya secara aklamasi sebagai ketua. Namun, Hamka memilih meletakkan jabatannya pada 19 Mei 1981, menanggapi tekanan Menteri Agama untuk menarik fatwa haram MUI atas perayaan Natal bersama bagi umat Muslim.

Ia meninggal pada 24 Juli 1981 di usianya ke-73 dan jenazahnya dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta. (Vina)

4 KOMENTAR

  1. Kalau baca profilnya, buya hamka tuh keren banget. Bagus untuk inspirasi anak muda islam. Karya-karya beliau itu apa saja ya? Ada novel juga ya…Bisa didapat di mana novelnya?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here