Shalat Menurut Maulana Jalaluddin Rumi

1601

Oleh: Hendrajit (Direktur Eksekutif Global Future Institute)

Ada ungkapan menarik dari Maulana Jalaluddin Rumi tentang shalat. Shalat sebagai gerakan fisik memiliki permulaan dan akhir. Takbir adalah permulaan shalat. Dan shalat adalah akhirnya.

Begitu juga syahadat. Syahadat bukanlah sekadar ucapan lisan. Ia pun memiliki permulaan dan akhir, juga memilii bentuk dan kemasan. Setiap kalimat yang diucapkan dengan huruf dan suara memiliki permulaan dan akhir. Serta memiliki bentuk dan kemasan.

Sementara ruh dari kalimat itu tidak dibatasi apapun dan tak tepermanai, tak punya awal dan akhir.

Nabi Muhammad menjelaskan perihal shalat kepada kita. Nabi bersabda,”Aku memiliki waktu bersama Allah yang tak dapat disusupi oleh seorang nabi yang membawa pesan atau malaikat terdekat sekali pun.”

Jadi jelas, menurut Rumi, ruh shalat bukan bentuk lahiriahnya saja. Ruh shalat adalah ketenggelaman jiwa secara utuh dan ketakhadiran tubuh, meninggalkan seluruhnya bentuk lahiriah di luar. Tak tersisa ruang sedikit pun, bahkan untuk malaikat Jibril. (**)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here