Shalat Jumat di Selandia Baru Disiarkan Secara Live di TV Nasional

1055

Wellington, Muslim Obsession – Jumat pekan ini (22/3/2019) menjadi peristiwa penting di Selandia Baru. Tidak biasanya ribuan umat Islam hadir mengikuti shalat Jumat di seberang Masjid Al Noor, salah satu dari masjid yang jadi sasaran serangan teroris Jumat lalu.

Azan berkumandang keras di lapangan Hagley Park, Christchurch. Ibadah shalat Jumat itu juga disiarkan langsung oleh stasiun televisi dan radio nasional TVNZ dan RNZ. Tampak hadir Perdana Menteri Jacinda Ardern, tokoh masyarakat Selandia Baru, serta tokoh lainnya dari sejumlah negara.

Setelah azan pertama, kemudian diikuti mengheningkan cipta selama sekitar dua menit. Hining cipta dilakukan untuk menghormati para korban teror. Lalu, diikuti dengan azan kedua sebelum khatib membacakan khotbah. Ini menjadi peristiwa paling bersejarah di Selandia Baru.

Dalam khotbahnya, khatib Gamal Fouda menyatakan, serangan teror telah menghancurkan hati umat Islam dan warga Selandia Baru umumnya. Karena itu tidak boleh lagi ada teror di negara itu. “Hati kita hancur, tetapi kita tidak hancur. Kita hidup. Kita bersatu, kita bertekad tak membiarkan siapa pun memecah belah kita,” kata imam Masjid Al Noor ini.

Gamal Fouda termasuk salah seorang korban yang selamat dari penembakan yang dilakukan teroris asal Australia penganut supremasi kulit putih. Dia menyampaikan terima kasih kepada PM Ardern dan seluruh masyarakat Selandia Baru atas simpati dan kepedulian mereka terhadap umat Islam sejak kejadian itu.

“Terima kasih untuk tangisan, bunga, dan untuk tarian haka,” ujarnya.

Di kota-kota Selandia Baru lain, seperti Auckland, Wellington, dan Nelson, pada waktu bersamaan, juga berlangsung acara perkabungan yang digelar masyarakat setempat. Di lapangan Hagley Park di sekitar masjid Al Noor, warga setempat yang tak melaksanakan shalat membentuk barisan, menjaga para jemaah shalat Jumat.

Sejumlah stasiun televisi di Australia, termasuk ABC TV, turut menyiarkan azan dan khotbah shalat Jumat di Christchurch tersebut. Surat kabar setempat yang terbit hari ini menampilkan halaman depan dalam satu kata bahasa Arab, Salaam, yang berarti damai.

Suratkabar The Press di halaman depan juga memuat nama-nama korban serangan teror. Seorang warga Christchurch, Lan Shepherd, kepada media setempat mengatakan datang ke shalat Jumat tersebut untuk menunjukkan dukungannya kepada masyarakat Islam.

“Kami turut merasakan penderitaan yang mereka alami,” ujarnya.

Menurut laporan radio RNZ, pada pukul 16.00 akan dilaksanakan pemakaman sekitar 28 korban aksi teror setelah pemakaman pada Rabu dan Kamis. Pada Kamis malam, hampir 20.000 warga Selandia Baru hadir di stadion Forsyth Barr di kota Dunedin untuk menghormati para korban. (Albar)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here